Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS menguat setelah data menunjukkan jumlah klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu, meningkatkan ekspektasi Federal Reserve dapat terus menaikkan suku bunga.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange merosot 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi ditutup pada 1.970,90 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.989,80 dolar AS dan terendah sesi di 1.967,70 dolar AS

Emas berjangka berakhir tidak berubah di 1.980,80 dolar AS pada Rabu (19/7/2023), setelah melonjak 24,40 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.980,80 dolar AS pada Selasa (18/7/2023), dan tergelincir 8,0 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 1.956,40 dolar AS pada Senin (17/7/2023).

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,59 persen menjadi 100,8764 pada pukul 15.00 waktu setempat (19.00 GMT).

Data ekonomi yang dirilis Kamis (20/7/2023) juga beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 9.000 ke penyesuaian musiman 228.000 untuk pekan yang berakhir 15 Juli, level terendah sejak pertengahan Mei. Para ekonom memperkirakan 242.000 klaim untuk minggu terakhir.

National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 3,3 persen pada Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,16 juta unit, level terendah sejak Januari. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah akan turun ke tingkat 4,20 juta unit.

Indeks manufaktur Fed Philadelphia naik tipis menjadi negatif 13,5 pada Juli dari negatif 13,7 pada bulan sebelumnya, mencatat pembacaan negatif ke-11 berturut-turut.

Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli dijadwalkan untuk minggu depan. Peluang bahwa bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga setelah kenaikan 25 basis poin yang diharapkan secara luas minggu depan naik lebih tinggi setelah data klaim pengangguran.

Investor akan fokus pada komentar Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan suku bunga bank sentral AS pada Rabu (26/7/2023) untuk setiap petunjuk baru apakah kemungkinan akan menaikkan suku bunga lagi pada September.

Naiknya suku bunga mendorong peluang kerugian memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, yang menurunkan daya tarik emas sebagai sarana investasi. Tetapi suku bunga yang lebih stabil dapat memacu lebih banyak aliran ke logam kuning.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September melemah 42,50 sen atau 1,67 persen, menjadi ditutup pada 24,962 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober merosot 20,70 dolar AS atau 2,10 persen, menjadi menetap pada 964,10 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
COPYRIGHT © ANTARA 2023