Petra, Jordania (ANTARA News) - Presiden Palestina, Mahmud Abbas, dan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, akan melakukan pertemuan simbolis di Jordania, di tengah-tengah maraknya aksi kekerasan di antara kedua negara yang berseteru. Kedua pemimpin telah diundang oleh Raja Jordania, Abdullah II< untuk bertemu di antara pertemuan forum Nobel di salah satu wilayah warisan budaya dunia, Petra, yang dihadiri oleh 25 orang peraih Nobel dan 30 tokoh internasional lainnya. Pertemuan informal pada jamuan makan pagi dilangsungkan setelah serangan udara Israel selama dua hari berturut-turut menyebabkan sedikitnya lima warga Palestina tewas, menyusul luputnya serangan mencapai sasaran sesungguhnya, yaitu para pejuang Palestina, AFP melaporkan. Para pejabat Palestina mengatakan serangan udara Israel dilakukan karena Israel mengambil kebijakan untuk meningkatkan serangan dengan sasaran ke arah para pejuang Palestina yang mengancam upaya peneyelesaian masalah Israel-Palestina secera damai terancam gagal. Pertemuan simbolis pertama kali antara kedua pemimpin Isreal-Palestina sejak Juni 2005 muncul ditengah-tengah ketegangan yang melanda jalur Gaza. Walaupun pertemuan dipandang cukup penting oleh kedua belah pihak, namun diperkirakan keduanya tak akan sampai membahas ke pokok masalah kemanan di dalam proses penyelesaian konflik yang mengalami kemacetan. Jordania adalah salah satu dari tiga negara Arab yang menanda tangani perjanjian perdamaian dengan Israel yang merasa perannya cukup penting untuk menengahi konflik berkepanjangan ini telah mengupaykaan pertemuan informal tersebut. Makan pagi bersama Kamis juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh lainnya akan membuka kesempatan untuk membicaraka sejumlah topik yang menjadi perhatian di kawasan berkaitan dengan konflik kedua negara." "Perdamaian yang langgeng hanya datang melalui pembicaraan yang berjalan damai pula yang berdasarkan pada hukum internasional," kata Raja Abdullah mengumumkan pada saat pembukaan pertemuan forum Nobel Rabu kemarin. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006