Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham mengatakan penilaian tersebut dilakukan atas pengajuan akreditasi dan saling keberterimaan sejumlah lembaga tersebut.
"Untuk Australia, kami telah melakukan penilaian sejak Selasa kemarin terhadap delapan dari 15 Lembaga Sertifikasi Halal di Australia yang telah mengajukan permohonan kerja sama kepada BPJPH. Kami mulai di Sydney, Brisbane, dan Melbourne," kata Aqil dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Aqil memimpin langsung kunjungan kerja tim penilai. Pertemuan delegasi Indonesia dengan Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DAFF) Australia di Sydney menjadi pembuka rangkaian kunjungan kerja tersebut.
Baca juga: BPJPH lakukan proses akreditasi pada tiga lembaga halal Selandia Baru
Baca juga: 104 lembaga halal luar negeri ajukan saling keberterimaan produk halal
"Kami berharap proses asesmen ke delapan lembaga ini dapat berjalan dengan lancar. Proses ini sangat penting bagi kedua negara dalam melangsungkan kerja sama ke depan khususnya dalam pengembangan industri dan perdagangan produk halal antar kedua negara," kata Aqil.
Ia mengapresiasi antusiasme lembaga halal di Australia yang ingin menjalin kerja sama dengan Indonesia. Menurutnya, sinergi Jaminan Produk Halal secara timbal balik perlu dipercepat dan dilaksanakan sesuai regulasi.
Percepatan kerja sama ini, kata Aqil, dapat memberikan keuntungan dan kebermanfaatan bagi kedua negara.
Adapun kedelapan LHLN Australia yang dinilai dalam asesmen tersebut yakni Supreme Islamic Council of Halal Meat Australia, Global Australian Halal Certification, Australian Halal Development & Accreditation, Global Halal Trade Centre.
Kemudian, National Halal Accreditation Services Australia, National Halal Authority, Islamic Coordinating Council of Victoria, dan Australian Halal Authority & Advisers.
Baca juga: Kemenag segera asesmen Lembaga Halal Luar Negeri Chile
Baca juga: KBRI jamin daging Australia diproduksi secara halal
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2023
