Beijing (ANTARA) - Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China telah mengumumkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada paruh pertama (H1) 2023.

Dari data NBS, nilai PDB China itu mencapai 59,3 triliun yuan (1 yuan = Rp2.085) pada H1 2023. Sementara pada kuartal kedua (Q2) 2023, PDB negara tersebut meningkat 6,3 persen (yoy).

Selama H1 2023, saat menghadapi lingkungan internasional yang suram dan kompleks serta tugas-tugas berat dari reformasi, pembangunan, dan stabilitas di dalam negeri, semua daerah dan departemen melakukan upaya besar-besaran untuk menstabilkan pertumbuhan, ketenagakerjaan, dan harga-harga, ujar juru bicara NBS Fu Linghui dalam konferensi pers.

Permintaan pasar pulih secara bertahap, produksi dan pasokan pun terus meningkat. Kinerja ekonomi secara keseluruhan meningkat, kata Fu.

Penjualan retail barang-barang konsumen China naik 8,2 persen (yoy) pada H1 tahun ini, 2,4 poin persentase lebih cepat dari Q1, kata jubir NBS tersebut. Penjualan retail barang-barang konsumen mencapai sekitar 22,76 triliun yuan pada H1. Pada Juni saja, penjualan retail naik 3,1 persen (yoy).

Output industri bernilai tambah China, yang merupakan indikator ekonomi penting, naik 3,8 persen (yoy) pada H1, sebut NBS. Pada Juni saja, output industri naik 4,4 persen (yoy).

Investasi aset tetap China naik 3,8 persen (yoy) pada H1, tunjuk data NBS.

Output jasa bernilai tambah China naik 6,4 persen (yoy) pada H1. Tingkat pertumbuhannya mengalami percepatan sebesar 1 poin persentase dari laju yang tercatat pada Q1.

Tingkat pengangguran perkotaan tersurvei di China mencapai 5,3 persen pada H1 2023, 0,2 poin persentase lebih rendah dibandingkan pada Q1, menurut data resmi. Dalam basis bulanan, angka tersebut tetap berada di angka 5,2 persen sejak Mei.

Pendapatan per kapita yang siap dibelanjakan (per capita disposable income) di China mencapai 19.672 yuan pada H1, naik 6,5 persen (yoy) secara nominal, ungkap data NBS yang dirilis pada Senin.

Setelah dikurangi faktor harga, pendapatan per kapita yang siap dibelanjakan naik 5,8 persen dari tahun sebelumnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023