Madiun (ANTARA News) - PT Industri Kereta Api (INKA) menjadi calon tunggal untuk mengikuti beauty contest persaingan tender pembangunan KRL Commuter khusus rute Bandara Soekarno Hatta-Sudirman Baru setelah menyisihkan dua perusahaan China.

Direktur Produksi dan Teknologi PT INKA, Yunendar Aryo Handoko, mengatakan dua perusahaan China yang selama ini menjadi pesaing dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi awal.

"Kemarin ada pengumuman dua perusahaan China tidak lulus. Tetapi meskipun INKA jadi calon tunggal tetapi masih harus evaluasi teknis dulu," kata Yunendar ditemui di kantor pusat PT INKA, di Madiun, Jawa Timur, Jumat.

Menurut Yunendar, INKA masih akan menjalani presentasi teknis dihadapan investor proyek yakni Raillink pada 27 Maret mendatang. Proyek investasi bernilai Rp800 miliar itu diharapkan Yunendar segera diumumkan akhir bulan ini.

Industri kereta satu-satunya di Asia Tenggara itu merancang KRL kelas eksekutif dengan kursi yang tidak memanjang namun berbaris.  

Nantinya, satu rangkaian terdiri atas enam gerbong kereta.  Untuk memproduksi 60 gerbong kereta, INKA akan menggandeng perusahaan Jerman spesialis lokomotif, Bombardier Transportation AG, untuk mendukung komponen mesin. Selama ini dalam pembuatan KRL, INKA memang masih mengimpor komponen mesin.

"Komposisi komponen masih mayoritas INKA sekitar 40 persen, lalu 30 persen Bombardier, dan sisanya perusahaan lain seperti untuk roda," jelas Yunendar.

Bombardier merupakan perusahaan konsorsium Kanada, Swedia, dan Jerman pembuat pesawat terbang yang bermarkas di Kanada. Namun, Bombardier mengembangkan transportasi terutama kereta api yang bermarkas di Swedia sejak tahun 1981.  

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013