Kupang, NTT (ANTARA News) - Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Sabtu pagi, mengunjungi rumah keluarga korban penyerangan di LP Cebongan Sleman, untuk memberikan penghiburan dan berjanji membantu memulangkan empat jenazah dari Yogyakarta ke Kupang.

Di kediaman Sahetapy, Lebu Raya yang didampingi Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda NTT, Wellem Fony, menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, tentang penyerbuan itu.

"Kita semua tentu prihatin atas peristiwa yang dialami anak-anak kita semua," katanya. Empat tahanan yang tewas itu adalah Yohannes Juan Manbait alias Juan, Gameliel Yermiayanto Rohiriwu, Andrianus Candra Gajala alias Dedi, Hendrik Benyamin Sahetapy Engkel alias Diki. Empat kawanan ini, seluruhnya berasal dari NTT, warganya Lebu Raya.

Terjadi penyerbuan bersenjata api oleh sekitar 17 orang di LP Cebongan Sleman, DIY, Sabtu dini hari ini. 
Kawanan penyerbu diketahui memanjat tembok luar penjara, berhasil masuk, dan memaksa sipir bertugas menyerahkan kunci-kunci sel dimana empat tersangka pembunuh seorang anggota Grup 2 Kopassus TNI AD, ditahan. 

Di sel itu, kawanan penyerbu memberondong empat tahanan itu dengan senjata-senjata apinya hingga tewas. Itu adalah buntut atas pengeroyokan hingga tewas seorang bintara Grup 2 Kopassus TNI AD bermarkas di Kandang Menjangan, Surakarta, di Hugo's Cafe, Sleman, pada pukul 02.45 WIB Selasa lalu (19/3). 

Menurut Kepala Polda DIY, Brigadir Jenderal Polisi Sabar Raharjo, penyerangan ke LP Cebongan, sekitar pukul 02.00 WIB Sabtu itu dilakukan sekitar 17 orang yang belum teridentifikasi. Mereka masuk ke penjara itu dengan cara melompat pagar.

(B017/A013)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013