Moskow (ANTARA) - Rubel menguat dan menjauh dari 91 terhadap dolar pada awal perdagangan Senin, karena pasar mencerna kenaikan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan pada Jumat (21/7/2023) di tengah harga minyak yang tinggi dan pembayaran pajak akhir bulan eksportir akan menawarkan beberapa dukungan untuk mata uang Rusia.

Pada pukul 07.46 GMT, rubel menguat 0,2 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 90,75 dan terangkat 0,6 pesen untuk diperdagangkan pada 100,65 terhadap euro. Rubel juga menguat 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 12,58.

Tekanan terhadap rubel meningkat sejak pemberontakan bersenjata yang gagal oleh kelompok tentara bayaran Wagner pada akhir Juni. Serangan terhadap infrastruktur Rusia, yang Moskow tuduhkan pada Ukraina, juga mengurangi selera risiko.

Bank sentral Russia menaikkan suku bunga utamanya sebesar 100 basis poin menjadi 8,5 persen pada Jumat (21/7/2023), meningkatkan biaya pinjaman ketika rubel yang lemah menambah tekanan inflasi dari pasar tenaga kerja yang ketat dan permintaan konsumen yang kuat.

Meskipun mengejutkan para analis, pergerakan suku bunga hanya berdampak terbatas pada rubel. Suku bunga yang lebih tinggi seharusnya membuat investasi dalam aset Rusia lebih menarik, tetapi dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dengan membuat pinjaman menjadi lebih mahal.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,7 persen menjadi diperdagangkan pada 80,52 dolar AS per barel, tetapi diperdagangkan pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang terlihat sepanjang Mei dan Juni.

Periode pajak akhir bulan yang biasanya melihat eksportir mengubah pendapatan mata uang asing untuk memenuhi kewajiban lokal dapat menopang rubel minggu ini. Pajak bulan ini jatuh tempo pada 28 Juli.

Indeks saham Rusia lebih tinggi. Indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 1,0 persen menjadi diperdagangkan pada 1.022,2 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel bertambah 0,7 persen menjadi diperdagangkan pada 2.943,7 poin.

Baca juga: Yuan terdongkrak lima basis poin menjadi 7,1451 terhadap dolar AS
Baca juga: Menkeu sebut kinerja nilai tukar rupiah lebih baik dari dolar AS
Baca juga: Pengamat: Rupiah berpotensi melemah karena pasar tunggu rapat The Fed

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023