Jakarta (ANTARA) – Honeywell, perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat, siap mendukung industri-industri di Indonesia untuk menurunkan emisi CO2 dengan teknologi mereka yaitu, Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) atau Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon yang telah teruji.

“Teknologi Honeywell siap untuk menangkap emisi karbon dioksida dari proses industri dan menyimpannya di bawah tanah agar dapat digunakan untuk beragam aplikasi, seperti pengambilan minyak bumi atau menjadi bahan baku untuk produksi bahan bakar sintetis yang berkelanjutan.” Ujar Steven Lien, Presiden Honeywell Asia Tenggara dan Chief Commercial Officer High Growth Regions.

Indonesia memiliki banyak sumber industri CO2, seperti pembangkit listrik tenaga batu bara, pengelolahan gas alam, kilang minyak, dan pabrik kimia. Tidak heran berdasarkan data tahun 2022, Indonesia berada diurutan ke-9 sebagai negara dengan penghasil emisi CO2 terbesar di dunia dengan angka mencapai 192,7 mtCO2.

Steven menambahkan, menurutnya penangkapan karbon sebelum atau sesudah proses pembakaran industri dapat membantu mengurangi efek gas rumah kaca dan mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon. Dengan teknologi Honeywell CCUS tersebut, pelaku industri dapat mendeteksi, mengukur, memantau, dan memitigasi lebih dari 20 gas rumah kaca.

“Dekarbonasi industri hulu dan berat merupakan langkah penting untuk mewujudkan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SKK Migas akan terus berperan aktif dalam penerapan CCS/CCUS di Indonesia di wilayah kerja hulu migas.” Kata Staf Ahli Ketua SKK Migas, Dr. Luky Yusgiantoro dalam kesempatan yang sama.

Luky menyebutkan, Indonesia memiliki formasi geologi yang dapat digunakan untuk menyimpan karbon secara permanen dengan menggunakan teknologi yang tepat. Wajar saja, sebab banyaknya sumber industri CO2 menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang memiliki potensi besar dalam lokasi penangkapan karbon.
“Itu di mana kalau misalkan nanti suatu saat program CCS-CCUS ini bisa di-monetize, karbon itu sekarang komoditas, bisa diperjual belikan kalau di sana ya.” pungkas Luky.

Teknologi-teknologi Honeywell lainnya yang dapat membantu Indonesia mencapai Net Zero Emission pada tahun 2026 diantaranya; Blue Hydrogen melalui pengangkapan CO2, Renewable Fuels atau bahan-bahan terbarukan yang terbuat dari e-metahnol/ethanol, Battery Energy Storage System, dan Plastics Circularit atau pendauran plastik menggunakan pendauran kimia canggih.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2023