Kepala BNPB: korban longsor Cililin yang belum ditemukan sembilan orang

Selasa, 26 Maret 2013 12:17 WIB

Kendala lain dirasakan, saya kira untuk mendirikan tenda tidak bisa dibuat di tempat lereng"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif mengatakan korban longsor di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, yang belum ditemukan sebanyak sembilan orang.

"Pencarian kita hentikan jam 18.00 WIB sore kemarin karena hujan dan longsor. Di sana itu sempit karena jalan berbentuk leter S. Terpaksa kita tinggalkan alat manual dan mengerahkan 150 orang. Ada PMI, SAR, TAGANS, Polri, relawan untuk membantu mencari korban," kata Syamsul sebelum rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Mengenai korban meninggal, Syamsul mengatakan delapan orang (namun berita terakhir - Selasa pagi- dari lokasi dilaporkan, tim evakuasi gabungan kembali menemukan korban sehingga total korban meninggal menjadi sembilan orang).

Syamsul mengatakan pihaknya terus melakukan pencarian korban yang tertimbun longsor. Namun karena kondisi daerah dan hujan, pencarian dihentikan untuk sementara waktu.

BNPB juga mengalami kesulitan untuk mendirikan tenda-tenda bagi korban maupun tim seperti dokter karena masalah kemiringan tanah di lokasi.

"Kendala lain dirasakan, saya kira untuk mendirikan tenda tidak bisa dibuat di tempat lereng, jadi mesti di satu kampung. Dokter tersedia di sana, TNI juga bawa dokter bantu," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi terjadi longsor, BNPB terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat karena di daerah tersebut memang rawan longsor.

"Kita membuat peta untuk daerah rawan longsor di wilayah tinggi maupun sedang. Satu-satunya cara, kita selalu mensosialisasikan ke masyarakat bahwa tanah yang mereka tempati rawan terjadi longsor dan gembur," kata dia.

BNPB memberlakukan tanggap darurat di Cililin selama sepekan.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2013

Top