Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan 
audit terhadap penanganan kasus stunting atau tengkes sebagai salah satu upaya menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

"Audit stunting merupakan langkah besar dalam upaya menurunkan angka kasus stunting. Dari kegiatan ini bisa mencari penyebab utama kasus stunting sebagai upaya pencegahan," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar saat membuka Pelaksanaan Audit Stunting di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Kamis.

Kegiatan yang dihelat Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP) Jakarta Timur itu merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi percepatan penurunan bagi balita stunting di Jakarta Timur (Jaktim).

Menurut dia, stunting bukan sekadar perawakan tubuh yang pendek, namun lebih dari itu. Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama.

"Dengan audit stunting diharapkan akan menjadi pembelajaran untuk penguatan dan konvergensi yang komprehensif terprogram serta memastikan intervensi dalam menuntaskan stunting," kata Anwar.

Baca juga: Pemkot Jaktim libatkan seluruh elemen masyarakat untuk atasi stunting

Dia berharap audit stunting ini dapat meningkatkan penguatan deteksi dini intervensi yang tepat secara spesifik maupun sensitif secara kolaboratif dan maksimal. "Sehingga kejadian stunting dapat dicegah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting," katanya.

Peraturan itu mengamanatkan agar seluruh pemerintah daerah melakukan segala upaya serta melakukan formulasi kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah stunting.

"Sesuai komitmen bersama bahwa Kota Jakarta Timur melalui semua sektor yang telah terprogram baik bersama mitra sangat berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting," ujarnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim terus menggenjot penanganan stunting lewat program "Satu Anak Stunting, Satu ASN" yang menjadi orang tua asuh dan pemberian dua telur per hari untuk anak stunting.

Selanjutnya perbaikan lingkungan seperti Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan penataan kawasan dengan penghijauan.

Baca juga: Pemkot Jakpus berhasil turunkan angka stunting

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menargetkan angka stunting atau tengkes di wilayah tersebut bisa turun di bawah 14 persen dengan berbagai program.

"Mudah-mudahan kita bisa di bawah itu (target penurunan stunting). Kita berupaya terus, kita berusaha. InsyaAllah ada hasil yang baik," kata Anwar.

Kepala Sudin PPAPP Jakarta Timur Hary Sutanto mengatakan, penerapan penanggulangan stunting telah dilakukan di Jakarta Timur.

"Adanya kegiatan audit stunting diharapkan mampu memberikan dampak positif menuju Kota Jakarta Timur bebas stunting," kata Hary.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2023