Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah merencanakan asumsi pertumbuhan ekonomi APBN 2014 sebesar 6,5 --7 persen dengan kecenderungan pada 6,8 persen.

Hatta mengatakan itu pada konferensi pers seusai rapat terkait rencana kerja pemerintah dan pagu indikatif APBN 2014 yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Nusa Dua, Bali, Kamis.

"Saya ingin sampaikan bahwa di dalam makro ekonomi kita berkisar untuk 2014 itu antara 6,5 --7 persen, titiknya berkisar kepada 6,8 sekitar itu, tentu ini adalah angka untuk menentukan pagu indikatif itu, namun demikian tentu akan dibahas dengan dewan," katanya.

Meski demikian, ia mengatakan, pagu indikatif pemerintah tersebut masih akan dirapatkan satu kali pertemuan lagi, sebelum diajukan untuk dibahas bersama DPR.

Sementara itu, pada APBN 2013, asumsi pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 6,8 persen. Namun demikian, angka tersebut diragukan oleh para pengamat ekonomi. Hal itu mengingat krisis ekonomi dunia yang masih belum berakhir, terutama di Eropa.

Disisi lain, pertumbuhan ekonomi pada 2012 yang ditetapkan sebesar 6,5 persen pada APBN Perubahan, ternyata meleset dan hanya mencapai 6,23 persen, akibat perekonomian dunia yang masih memburuk.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Hatta juga mengungkapkan, pemerintah merencanakan APBN 2014 mencapai lebih dari Rp1.900 triliun.

Sedangkan untuk defisit anggaran tetap dipertahankan di bawah dua persen.

Pada 2014, pemerintah akan meningkatkan belanja modal dan akan mengurangi belanja barang, terutama yang tidak terikat dengan pelayanan masyarakat.

"Karena memang kita bertekad untuk hal-hal yang bisa kita tunda dan tidak langsung berkaitan dengan katakanlah dari pelayanan publik maka ini akan kita alihkan kepada belanja-belanja modal," kata Hatta.
(G003*M041)

Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani dan Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013