Bogor (ANTARA News) - Praktisi yang menjadi pelatih nasional di Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan Ir Nursyamsu Mahyudin, MSi mengatakan Indonesia memerlukan perluasan negara tujuan ekspor atas berbagai produk komoditas pertanian maupun perikanan.

"Pasar ekspor Indonesia masih terfokus pada negara tujuan tradisional," katanya melalui Humas Institut Pertanian Bogor, Kamis.

Saat menjadi narasumber pada kuliah umum dengan tema "Seputar Ekspor Produk Pertanian" di Kampus IPB Dramaga yang digagas Program Studi Teknologi Pascapanen Sekolah Pascasarjana IPB, ia menegaskan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki beberapa produk ekspor potensial untuk perluasan dimaksud.

Beberapa di antaranya, kata dia, merupakan produk pertanian, seperti makanan olahan, ikan dan produk ikan, rempah-rempah, kulit dan produk kulit, minyak atsiri dan tanaman obat.

Direktur Utama CV Nusagiri itu juga memberikan pengetahuan mengenai beberapa peraturan di negara tujuan ekspor, regulasi, standar dan sertifikasi untuk produk pertanian.

Menurut dia, ada langkah-langkah dalam memulai bisnis ekspor.

Dalam memulai bisnis ekspor, kata dia, calon pengekspor sebaiknya menetapkan produk andalan dan memilih dua atau tiga negara tujuan.

Kemudian, menyiapkan katalog dan brosur, memiliki laman atau blog, mendaftarkan laman pada portal-portal bisnis internasional, dan mengoptimalkan Search Engine Optimation (SEO) laman.

Selanjutnya, menyiapkan beberapa format surat seperti kontrak, penawaran, menyiapkan sample produk, memanfaatkan lembaga atau instansi yang relevan, dan meluangkan waktu untuk bekerja di depan komputer minimal dua jam per hari.

(A035/B012)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013