Jakarta (ANTARA) - PT Persero Bank Mandiri Tbk mencatat portofolio kredit hijau sebesar Rp115 triliun per Juni 2023 atau setara dengan 11,7 persen dari total portofolio kredit bank itu yang mencapai Rp242 triliun.

“Pembiayaan hijau atau green financing ini telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin,

Sektor berkelanjutan yang dimaksud yaitu sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO; energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal; transportasi; hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

Capaian tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perbankan dalam mendukung transisi menuju Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060.

Selain portofolio kredit hijau, Bank Mandiri juga meluncurkan berbagai inisiatif lainnya, seperti peluncuran Digital Carbon Tracking.

Baca juga: Bank Mandiri salurkan kredit Rp1.272,07 triliun hingga kuartal II-2023

Baca juga: Laba bersih Bank Mandiri tumbuh 24,9 persen menjadi Rp25,2 triliun


Digital Carbon Tracking didesain untuk memberikan kesempatan kepada seluruh pihak untuk melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi perseroan secara operasional.

Bank Mandiri juga telah menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG. Ketiga pilar tersebut, sambung Darmawan, menjadi target perseroan dalam mendukung ekosistem berkelanjutan.

Di samping tujuan berkelanjutan, perbankan juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Komitmen tersebut tercermin pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp59,8 triliun sampai dengan Juni 2023.

Kemudian, Bank Mandiri juga telah membantu membukakan akses masyarakat yang sebelumnya unbanked kepada layanan perbankan melalui dukungan 140 ribu Mandiri agen yang menjangkau 2,55 juta nasabah.

Secara keseluruhan, kredit Bank Mandiri tercatat tumbuh secara konsolidasi sebesar 11,8 persen yoy menjadi Rp1.272,07 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 yang berada di level 7,8 persen.

Pertumbuhan kredit perbankan ditopang oleh segmen kredit komersial yang meningkat 18,9 persen yoy menjadi Rp215,7 triliun.

Kemudian, kredit usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) naik 11,7 persen yoy menjadi Rp72,3 triliun. Sementara itu, kredit segmen konsumer meningkat 11,3 persen yoy menjadi Rp106 triliun.

Baca juga: Bank Mandiri respons aturan baru DHE dengan sediakan alternatif

Baca juga: Bank Mandiri perluas ekosistem digital lending sebagai wujud inovasi


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023