Sinjai (ANTARA News) - Korban tewas akibat bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, hingga Sabtu pagi sudah tercatat mencapai 248 orang, terdiri atas korban tanah longsor 98 orang dan korban banjir 150 orang. Humas Posko Gabungan Penanggulangan Bencana Alam Sinjai, Letda Marinir Mardiono kepada ANTARA News di Sinjai menyebutkan, pagi ini tim SAR telah mengevakuasi dua jenazah lagi dari reruntuhan rumah akibat tanah longsor di Kecamatan Sinjai Tengah. "Kita masih mencari 13 orang lagi yang tertimbun longsor di 37 titik dan tiga titik di laut yang diduga ada jenazah yang terperangkap dalam reruntuhan rumah yang diseret banjir," katanya dan menambahkan, khusus korban banjir, masih dicari 10 orang lagi. Menurut Mardiono, sampai saat ini masih ada tiga desa lagi di Kecamatan Sinjai yang masih terisolir total yakni desa Gantarang, Bontolempangan dan Kopang. Namun pagi ini, puluhan tim Basarnas, Unhas dan anggota marinir akan menuju lokasi untuk memperkuat tim yang sudah ada di sana sejak tiga hari lalu yang semuanya dari anggota marinir. Sementara ratusan tim SAR lainnya terus menyelisik puing-puing di darat, sejumlah anggota tim SAR laut akan memeriksa tiga titik lagi di tengah laut yang merupakan tumpukan rumah-rumah yang diseret banjir. Ini dilakukan karena pada hari Jumat, tim SAR menemukan lima jenazah dalam satu rumah di tengah laut yang diseret banjir yang setelah diidentifikasi bermana Sahibe bersama isteri dan tiga orang anaknya yang juga seorang kepala dusun, ungkapnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006