Sinjai (ANTARA News) - Hingga hari kelima pasca bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, saat ini masih terdapat enam desa di empat kecamatan yang masih terisolasi dan sulit untuk mendistribusikan bantuan. Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Assapa, di Sinjai, Sabtu, mengemukakan, keenam desa yang masih terisolasi tersebut adalah Desa Kompang, Kecamatan Sinjai Tengah, Desa Polewali dan Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan, Desa Barambang dan Desa Bonto Katute, Kecamatan Sinjai Borong dan Desa Tasilelu Dalam, Kecamatan Sinjai Barat. Menurut Andi Rudiyanto, alat-alat berat belum bisa masuk ke desa-desa tersebut karena terputusnya jalur jalan darat. Bantuan logistik baru dapat disalurkan ke Desa Polewali dan itupun dengan menggunakan helikopter, sementara kelima desa lainnya hingga saat ini belum terjangkau. Ada sekitar 29 rumah di Desa Kompang yang tertimbun tanah longsor dan belum bisa dievakuasi serta sembilan rumah lainnya masih tertimbun di Desa Bonto Katute, katanya dan mengharapkan tidak adanya korban jiwa di desa-desa yang masih terisolasi tersebut. Saat ini di Kabupaten Sinjai, sudah ada sekitar 700 relawan yang bertugas melakukan evakuasi korban serta pendistribusian bantuan. "Yang paling diperlukan saat ini adalah alat-alat berat serta perahu karet," kata Andi Rudiyanto. Berdasarkan data Satkorlak hingga saat ini di Kab.Sinjai terdapat 205 orang ditemukan meninggal, 123 orang dinyatakan hilang dan sekitar 9000 orang mengungsi. Wapres Jusuf Kalla dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu, dijadwalkan tiba di Kab.Sinjai sekitar pukul 11.00 WITA dengan menggunakan tiga helikopter dari Bandara Hasanuddin Makassar. Wapres rencananya akan meninjau lokasi bencana di Kelurahan Biringere, Sinjai Utara dan setelah itu melakukan pertemuan dengan Satkorlak setempat untuk membahas langkah-langkah penanggulangan bencana.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006