Chengdu (ANTARA) - Dengan dimulainya tenis meja nomor beregu dan tunggal untuk putra dan putri dalam Pesta Olahraga Universitas Sedunia Musim Panas (Universiade) Federasi Olahraga Universitas Internasional (FISU) ke-31 di Chengdu, para atlet dari seluruh dunia menikmati kompetisi dan pengalaman mereka di China.

Menyusul kemenangan 3-0 yang menentukan atas Makau, China, tim tenis meja putri Hong Kong, China, melangkah ke babak semifinal.

Atlet tenis meja Hong Kong, Doo Hoi, mengatakan bahwa timnya mencapai targetnya dan sangat menikmati kompetisi tersebut.

"Kami mempersiapkan diri secara menyeluruh untuk setiap pertandingan dan benar-benar menikmati seluruh prosesnya," katanya, seraya menambahkan bahwa rekan satu timnya sangat menantikan babak semifinal, yang mereka prediksi akan lebih menantang.

Meskipun tersingkir dari perempat final di tim putra dan putri, para petenis meja Amerika Serikat (AS) mempertahankan semangat positif.

"Saya sangat senang bahwa saya berkesempatan melakukan perjalanan ke Chengdu untuk berpartisipasi dalam kompetisi tenis meja dengan rekan-rekan tim saya," kata petenis meja AS Rachel Sung. Dia menambahkan dirinya menghargai setiap pertandingan karena rekan satu timnya senantiasa suportif.

Rekan setim Sung, Amy Wang, mulai bermain tenis meja pada usia empat tahun. Separuh dari kehidupan sehari-harinya dihabiskan untuk kecintaannya yang mendalam pada olahraga itu.

Mengingat banyaknya atlet tenis meja berbakat di China, menurutnya sangat luar biasa dapat berkesempatan untuk berkompetisi di China.

 "Saya pernah mengunjungi China beberapa kali sebelumnya, tetapi ini kali pertama saya di Chengdu," katanya, mencatat bahwa dia dan rekan satu timnya tidak hanya menikmati kompetisi, tetapi juga kehidupan di Chengdu

"Kami terpikat dengan kuliner Chengdu, terutama rebusan panas (hotpot), dan kami berencana untuk mencicipinya ketika kami memiliki waktu luang," tambahnya.

Bagi Abdullayev Fakhri, atlet tenis meja putra dari Azerbaijan, kesempatan berlaga di Universiade Chengdu melawan para pemain dari berbagai negara dan wilayah merupakan kesempatan bagus untuk mengasah keterampilannya.

Fakhri, yang mulai berlatih tenis meja sekitar sepuluh tahun silam, mulai menggemari olahraga tersebut. "Kami berkompetisi melawan China dalam pertandingan tim putra, dan kami menikmati pengalaman itu," katanya, mencatat bahwa merupakan suatu kehormatan dapat bermain melawan China meskipun dirinya menderita kekalahan.

Mengingat ini kunjungan pertama Fakhri ke China, semua yang ada di Chengdu adalah pengalaman baru baginya. "Kami berencana mengeksplorasi lebih banyak makanan dan budaya Chengdu dan menghargai setiap momen di sini," imbuhnya.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023