Nuremberg (ANTARA News) - Belanda akan kembali berhadapan dengan musuhnya di Euro 2004, Portugal pada pertandingan babak kedua Piala Dunia, Minggu (25/6). Dua tahun lalu, Belanda mengalami mimpi buruk karena kalah 2-1 dari tuan rumah Euro 2004 itu. Portugal yang diasuh pelatih yang juga membawa Brazil merebut Piala Dunia, Luiz Felipe Scolari telah memenangi tiga pertandingan pada babak penyisihan grup dan melaju ke babak kedua untuk pertamakalinya sejak 1966. Mereka juga memiliki rekor mengagumkan saat melawan Belanda, dengan hanya sekali kalah pada pertemuan pertama dari sembilan pertemuan mereka. Namun demikian, gelandang Portugal Maniche tidak ingin berpegang pada statistik cemerlang itu. "Statistik tidak berarti apa-apa." "Memang akan sangat baik jika kami dapat menambah rekor kemenangan atas Belanda... tetatapi kali ini kami menghadapi pertandingan yang sama sekali berbeda. Saya mengira, pertandingan nanti akan berlangsung sengit karena Belanda dan Portugal sama-sama memiliki pemain-pemain bagus," katanya. Portugal hanya berhadapan dengan tim yang tidak diunggulkan seperti Iran dan debutan Piala Dunia Angola pada babak penyisihan Grup D dan menang atau kalah dari Meksiko, tidak akan menggeser tempatnya di babak 16 besar. Sementara itu, satu-satunya tantangan terberat untuk Belanda ialah saat berhadapan dengan tim terfavorit Grup C, Argentina pada pertandingan terakhir babak penyisihan grup. Tetapi, pertandingan tersebut hanya untuk menentukan juara grup karena keduanya telah membukukan tempat di babak kedua setelah menang atas Pantai Gading dan Serbia & Montenegro. Pada Minggu (25/6), Portugal akan diperkuat pemain-pemain besar mereka seperti Deco, Cristiano Ronaldo dan Pauleta setelah Scolari memilih bermain aman dan menyimpan mereka saat bertemu Meksiko. Bek Paulo Ferreira yang diperkirakan akan berhadapan dengan Arjen Robben, rekannya di Chelsea, mengatakan tidak ada tim yang lebih difavoritkan. "Belanda adalah tim yang kuat dan begitupun kami. Kami akan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik kami untuk lolos ke babak berikutnya," katanya. Sementara itu, Belanda memiliki prestasi yang cukup gemilang di Piala Dunia. Mereka melaju hingga final pada 1974 dan 1978. Tetapi ada beberapa orang yang mempertanyakan apakan pemain-pemain muda yang dibawa pelatih Marco van Basten cukup solid untuk menyamai prestasi tersebut. Van Basten berniat untuk tidak menurunkan striker Ruud van Nistelrooy yang tidak berada dalam puncak performanya. "Posisi pemain tengah di lini depan tengah kami diskusikan dan tampaknya Dirk Kuijt akan diturunkan untuk mengisi posisi tersebut pada Minggu." kata Van Basten.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006