Jakarta (ANTARA) - PT Persero Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyebutkan usulan penyertaan modal negara (PMN) 2024 sebesar Rp4 triliun ditujukan untuk membuat tiga unit kapal baru.

"Kami tahun lalu mengusulkan kepada pemegang saham untuk melakukan peremajaan armada kami dan Alhamdulillah oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham 100 persen menyetujui dan ini sedang berproses," ucap Direktur Utama Pelni Tri Andayani usai konferensi pers Paparan Kinerja Semester-I Tahun 2023 PT Pelni di Jakarta, Rabu.

Tri Andayani menyebutkan Direktur Keuangan Pelni juga sudah menyelesaikan audiensinya dengan BPKP dan sudah mendapat rekomendasi dari BPKP dan saat ini sedang berproses di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.

Ia mengungkapkan saat ini banyak kapal milik Pelni yang usia teknisnya di atas 30 tahun. Bahkan, kata dia, pada 2023 ini ada 12 kapal yang usianya di atas 30 tahun.

"Per tahun 2023 ini terus terang ada 12 unit kapal yang usia teknisnya di atas 30 tahun dan bahkan nanti kalau sudah bergerak ke 2024 akan bertambah dua lagi menjadi 14 unit kapal yang berusia di atas 30 tahun," ucap Anda sapaan akrabnya.

Baca juga: Pelni raih laba bersih Rp113,32 miliar di semester-I 2023

Baca juga: PT Pelni berharap punya kapal baru pada tahun 2026


Masing-masing negara, jelas dia, mengatur usia teknis kapalnya, ada negara yang mengatur bahwa minimal 25 tahun ada juga yang 30 tahun.

"Itu saja kita mengacu yang 30 tahun, kalau kita mengacu yang 25 tahun lebih banyak lagi," katanya.

Pembuatan satu kapal baru, kata dia, diperkirakan menelan biaya Rp1,5 triliun. Dengan demikian total pembuatan tiga kapal tersebut sebesar Rp4,5 triliun. Adapun, sisanya yang Rp500 miliar berasal dari modal Pelni sendiri.

"Kami membangun, dan membangun kapal baru itu perlu waktu 2-3 tahun. Dari PMN yang diusulkan Rp4 triliun, satu kapal itu kurang lebih estimasinya satu unit kapal itu di angka Rp1,5 triliun. Kami pakai Rp500 miliar dari modal Pelni sendiri," kata dia.

Ia menjelaskan spesifikasi tiga kapal yang akan dibuat tersebut bertipe 2 in 1 yang bisa mengangkut penumpang dan kontainer.

"Yang akan kami adakan adalah tiga unit kapal ukuran 1.000 pax dengan 2 in 1. Artinya, kapal tersebut juga bisa mengangkut kontainer dan masing-masing kapal sebanyak 75 kontainer atau 75 teus kita sebut. Beberapa kapal Pelni (sebanyak) 26 ini ada yang 2 in 1, 3 in 1, namun juga ada yang penumpang saja," ujar Anda.

"Sehingga kami juga replacement nanti dengan kapal-kapal baru yang dibiayai dari PMN oleh pemerintah ini juga akan ada ruang muat kargo yang kami berharap itu bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi  khususnya di wilayah Indonesia tengah dan timur," lanjut dia.

Baca juga: Pelni Medan sebut penyesuaian tarif KM Kelud tak surutkan permintaan

Baca juga: Pelni Denpasar awasi operasional 24 jam antisipasi gelombang tinggi

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023