Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pertemuan Gubernur dan Wali Kota ASEAN melalui ajang  Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC) dan ASEAN Mayors Forum (AMF) menyepakati untuk membangun kota secara berkelanjutan.
 
"Kami juga menyusun enam deklarasi yang ditandatangani bersama untuk  mewujudkan kota berkelanjutan," kata Heru usai pertemuan Gubernur dan Wali Kota ASEAN 2023 di Jakarta, Rabu.

Deklarasi pertama berupa imbauan kepada para pemimpin ASEAN untuk mendalami pertemuan Gubernur dan Walikota serta menerapkan pada pembangunan komunitas ASEAN.
 
Inisiatif ini akan berkontribusi pada peningkatan hubungan perkotaan-pedesaan dan peran kota-kota perantara untuk mempercepat transformasi pedesaan dan pemberantasan kemiskinan yang memperkuat efektivitas dan kapasitas kelembagaan ASEAN dalam memajukan integrasi regional sebagai pusat pertumbuhan.
 
Kedua, berjuang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif yang mendorong kondisi kehidupan dan peluang ekonomi yang lebih baik serta memastikan akses ke pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk semua, termasuk anak-anak, perempuan, remaja, lanjut usia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan.
 
Inisiatif ini akan mendorong pemerataan dan pembangunan ekonomi dengan menyediakan akses yang lebih luas ke keuangan, kesempatan kerja, investasi ekonomi, dan pasar regional, serta meningkatkan sistem pertanian dan pangan berkelanjutan di kawasan ini dalam jangka panjang.
 
Ketiga, mempercepat transformasi digital dengan pendekatan yang koheren, harmonis, dan berbasis aturan untuk kebutuhan pengguna akhir dan berbagai pemangku kepentingan dan memastikan bahwa pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat ASEAN dilengkapi dengan keterampilan, kompetensi, dan nilai transformasi digital yang relevan untuk mengatasi tantangan 4IR dan dunia kerja yang terus berubah.
 
Dukungan untuk pengembangan konektivitas digital yang terjangkau dan berkecepatan tinggi untuk daerah perkotaan, kota perantara, masyarakat pinggiran dan pedesaan dari para Pemimpin ASEAN untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur dan inovasi digital sangat penting untuk lebih mendorong integrasi ekonomi regional.
 
Keempat, berkomitmen untuk mengatasi masalah perubahan iklim dan lingkungan dengan meningkatkan kerja sama dan kemitraan, memajukan keterkaitan antara aksi iklim dan mempromosikan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem.
 
Lalu implementasi pendekatan berbasis alam atau ekosistem serta kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk mempercepat pencapaian ketahanan berkelanjutan, membuat kota lebih layak huni dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan.
 
Kemudian memprioritaskan investasi pada mobilitas berkelanjutan yang meningkatkan pembagian moda angkutan umum, berjalan kaki dan bersepeda untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi ketidaksetaraan.
 
Kelima, memperkuat arsitektur kesehatan perkotaan yang berfungsi sebagai landasan untuk mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan sosial-ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat ASEAN untuk memastikan mekanisme pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan yang lebih efektif untuk menangani secara efektif potensi ancaman kesehatan masyarakat.
 
Yang ditimbulkan oleh munculnya dan penyakit menular yang muncul kembali, perubahan iklim, dan degradasi ekosistem baik saat ini maupun di masa depan," kata Heru.
 
Keenam, mendorong pembiayaan hijau untuk mengembangkan lingkungan yang secara aktif mempromosikan investasi swasta dalam proyek perkotaan berkelanjutan melalui skema pembiayaan inovatif dan campuran yang secara langsung mendanai inisiatif yang dipimpin kota dan bersandar pada masyarakat yang hemat biaya, kemitraan swasta.

Dukungan
 
Heru mengatakan dukungan dari para pemimpin ASEAN bisa menurunkan hambatan dan memberikan insentif bagi sektor swasta untuk mendapatkan pendanaan bagi proyek perkotaan berkelanjutan terkait infrastruktur, energi, dan ketahanan iklim.
 
Sejumlah isu mulai dari pertumbuhan ekonomi inklusif hingga pembangunan berkelanjutan menjadi pembahasan utama dalam forum internasional tersebut.
 
"Kami membahas antara lain pertumbuhan ekonomi inklusif, transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, dan aksi iklim," kata Heru menjelaskan hasil pertemuan.
 
Kemudian, Heru menyampaikan bahwa selanjutnya Keketuaan MGMAC dan AMF 2024 diserahkan kepada Gubernur Vientiane, Laos, Atsaphangthong Siphandone, serta akan digelar di Ibu Kota Laos, Vientiane.
Baca juga: MGMAC-AMF 2023 jadi ajang tukar pengalaman atasi permasalahan DKI
Baca juga: Heru sebut pembangunan kota berkelanjutan bisa perkuat ekonomi
Baca juga: Satpol PP perkuat personel jaga pertemuan gubernur dan wali kota ASEAN

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2023