Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan berupa air bersih ke beberapa daerah yang terdampak musim kemarau pada tahun 2023.

“Hingga saat ini telah dilakukan pengiriman sebanyak 709 tangki air bersih atau setara 3,5 juta liter air bersih ke desa terdampak kemarau,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng Dikki Rulli Perkasa di Semarang, Rabu.

Ia mengungkapkan, BPBD Jateng mencatat hingga awal Agustus 2023 terdapat 114 desa yang tersebar di 18 kabupaten/kota mengalami krisis air bersih terdampak musim kemarau.

Baca juga: Warga Desa Lei punya air bersih usai diresmikan Ketum Bhayangkari

Pada musim kemarau tahun ini, lanjut dia, BPBD Jateng mewaspadai tujuh desa dengan tingkat kerawanan kekeringan tinggi, sehingga memerlukan penanganan khusus.

Enam desa berada di Kabupaten Boyolali yakni Desa Kedungmulyo, Desa Wonoharjo, Desa Ngaren, Desa Kalimati, Desa Sumbeng, dan Desa Cerme, sedangkan satu lagi di Kabupaten Demak yaitu Desa Sukorejo.

“Ada tujuh desa yang merupakan rawan tinggi dan juga ada 2.500-an desa itu rawan sedang. Nah inilah peta-peta, pola-pola yang sudah kita lihat. Kalau melihat dari gambarnya sebenarnya banyak di sisi utara, tapi sisi selatan juga ada terutama di daerah apa namanya itu sisi barat Jateng,” ujarnya.

Baca juga: Kodam XVII Cenderawasih berupaya penuhi air bersih di Tanah Papua

BPBD Jateng mengimbau masyarakat agar segera menghubungi pihak terkait jika terjadi krisis air bersih di daerahnya masing-masing.

“Dengan demikian bisa segera ditindaklanjuti sehingga dampak tidak meluas,” katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena El Nino akan menerjang Indonesia pada tahun ini yang berdampak musim kemarau menjadi berkepanjangan.

Baca juga: Manunggal TNI AD: Mengalirkan air bersih, meretas tengkes di Lebak

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2023