Vientiane (ANTARA) - Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Nam Tha 1 di Sungai Nam Tha di Provinsi Bokeo, Laos utara, yang diperkirakan akan menghasilkan listrik tahunan mencapai 720 GWh dan menyediakan listrik ramah lingkungan bagi lebih dari 2 juta orang di wilayah perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos, membantu memacu pembangunan ekonomi di daerah perbukitan terpencil tersebut.

Digarap oleh China Southern Power Grid (CSG) di bawah kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan China, proyek tersebut rampung pada 2018.

Proyek-proyek PLTA Sabuk dan Jalur Sutra Utama di Laos juga mencakup Proyek PLTA Kaskade Sungai Nam Ou. Proyek itu dibangun oleh Power Construction Corporation of China (PowerChina) dan beroperasi penuh pada September 2021. PLTA tersebut menghasilkan lebih dari 13,3 miliar kilowatt-jam listrik per Juni 2023.

Melalui kerja sama BRI, China menggunakan keahlian industri dan teknologi energi bersihnya untuk membantu transisi negara-negara berkembang menuju pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selesai
 
Foto dari udara yang diabadikan pada 2 Juni 2023 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga air Nam Tha 1 di Provinsi Bokeo, Laos. (Xinhua/Wang Wanzhong)Foto dari udara yang diabadikan pada 27 Juni 2020 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga air Nam Ou 6 dari Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Kaskade Sungai Nam Ou di Laos utara. (Xinhua/PowerChina Resources)
 
Foto dari udara yang diabadikan pada 27 Juni 2020 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga air Nam Ou 6 dari Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Kaskade Sungai Nam Ou di Laos utara. (Xinhua/PowerChina Resources
 
 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023