Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan kegiatan pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, harus tetap berjalan meskipun pemimpin ponpes itu Panji Gumilang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Walaupun Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka, pesantren-nya Al Zaytun tetap berjalan dan harus difasilitasi oleh pemerintah," tegas Wapres dalam keterangan pers usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Susun Ponpes As’adiyah Sebatik, di Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Kamis.

Menurut Wapres, para santri di pesantren tersebut perlu diberikan bimbingan agar tidak memiliki pemikiran atau ideologi yang menyimpang.

Baca juga: Mahfud: Kemenag asesmen pendidikan dan tenaga pendidik Al Zaytun

Baca juga: Gubernur Jawa Barat pastikan Ponpes Al Zaytun tak dibubarkan


"Dibimbing ya, diarahkan supaya tidak ada hal-hal yang nanti bisa (mendatangkan) pikiran-pikiran yang dianggap tidak benar atau menyimpang," tuturnya.

Wapres menyampaikan berkaitan dengan penanganan persoalan Ponpes Al Zaytun, pemerintah telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk menangani.

"Saya kira memang saya sudah diserahkan (ke) Pak Mahfud ya untuk menindaklanjuti dan sudah diproses," ujarnya.

Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, Pimpinan Ponpes As'adiyah Sebatik H. Ali Karim, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2023