Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan DKI Jakarta harus percaya pada kemampuan sendiri dan berani menolak penawaran bantuan atau pinjaman yang prosesnya rumit.

"DKI itu kaya, ya harus PD (percaya diri). Kalau saya orang kaya saya harus PD dong," kata Jokowi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.

"Saya ingin agar hal-hal yang menyulitkan harus mulai berani katakan tidak," tambah dia.

Dia mencontohkan pinjaman Bank Dunia untuk program penanggulangan banjir lewat Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) sebagai salah satu penawaran yang nilainya tidak terlalu besar namun prosesnya rumit.

"Cuma pinjam Rp1,2 triliun saja kok ribet sekali prosesnya," katanya.

Ia mengatakan, Pemerintah DKI Jakarta masih bisa menjalankan program itu menggunakan Sisa Lebih PenggunaAnggaran (SILPA) Tahun Anggaran 2012 yang mencapai Rp10 triliun.

"Kalau ribet pakai SILPA saja. SILPA kita banyak kok," katanya.

Jokowi ingin Jakarta bisa mengembangkan infrastruktur dan menjalankan program kerja tanpa mengeluarkan surat obligasi atau meminta bantuan dana berupa pinjaman.

Jakarta, ia melanjutkan, harus bisa memberdayakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk sumber dana. "Ini memang tidak bisa dilakukan secara langsung. Harus pelan-pelan, tapi diarahkan kesana," katanya.

Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, mendukung keinginan Pemerintah DKI Jakarta untuk menggunakan kekuatan sendiri dalam membangun dan berharap Jakarta bisa meningkatkan belanda modal tahun ini.

"Jakarta itu besar kok," katanya.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013