Beijing (ANTARA) - Sebuah studi yang dilakukan menggunakan teknologi pengindraan jarak jauh mengungkap penurunan tingkat salinitas di danau-danau di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dalam dua dekade terakhir.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Institut Penelitian Dataran Tinggi Tibet (Institute of Tibetan Plateau Research/ITP) di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) ini diterbitkan baru-baru ini dalam International Journal of Digital Earth.

"Studi ini meningkatkan pemahaman tentang perubahan lingkungan perairan regional dan efektivitas pengelolaan sumber daya air," kata Zhu Liping, seorang peneliti dari ITP sekaligus penulis korespondensi dari studi tersebut. 

Menurut studi tersebut, salinitas merupakan faktor penting dalam lingkungan air danau dan sistem perairan. Salinitas juga sensitif terhadap perubahan iklim dan aktivitas manusia.

Namun, hanya ada segelintir studi temporal beruntun mengenai variasi salinitas danau di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. Pasalnya, kondisi lingkungan yang keras membuat pelaksanaan observasi in-situ untuk beberapa danau sulit dilakukan.

Dalam studi ini, para peneliti membangun model pengambilan data pengindraan jauh untuk salinitas danau berdasarkan 87 investigasi danau in-situ. Mereka juga menganalisis salinitas danau antartahun dan variasi terkait dari 152 danau yang luasnya lebih dari 50 kilometer persegi di dataran tinggi itu.

Studi ini mengungkap tren penurunan salinitas danau yang signifikan antara tahun 2000 dan 2019 di dataran tinggi tersebut.

Para peneliti juga menemukan bahwa danau-danau yang mengalami perubahan signifikan dalam hal salinitas sebagian besar terkonsentrasi di bagian tengah dan utara dataran tinggi itu.

Studi itu menunjukkan bahwa tren penurunan salinitas danau tidak secara langsung dipengaruhi oleh curah hujan, tetapi kemungkinan didominasi oleh volume air danau yang terus bertambah.



 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2023