Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Teknologi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menginginkan bibit-bibit tanaman di Indonesia bisa terdata secara detail agar tidak mudah diperjualbelikan kepada pihak asing.

"Kalau ada orang asing yang ambil harus diomongkan ke sini (menepuk pundak kepala BRIN). Tidak ada langsung jual beli di sini," ujarnya dalam keterangan BRIN yang diterima di Jakarta, Senin.
 
Megawati saat mengunjungi Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek yang berada di lingkungan Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali  berharap BRIN bisa berperan dalam pendataan bibit tumbuhan agar tidak ada lagi orang asing yang mudah memperjualbelikan bibit tanaman asli Indonesia, terkhusus anggrek.
 
Ketika berada di rumah kaca kaktus dan rumah anggrek, Megawati memperhatikan sebuah tanaman yang berada di pot secara saksama.
 
Seorang peneliti kemudian menuturkan tanaman yang diperhatikan Megawati berasal dari Vietnam, meski sebaran tumbuhan yang sama banyak ditemukan di Sumatera.

Baca juga: Kebun Raya Cibodas punya koleksi 1.981 spesies tanaman

Baca juga: BRIN dorong akselerasi teknologi pemuliaan ciptakan varietas unggul

 
"Ini asal Vietnam, tetapi sebarannya ada di Sumatra. Bunganya harum. Ini yang saya sedang kerjakan, tetapi baru ditelusuri, sebarannya ada di Sumatera," kata peneliti tersebut.
 
Megawati tampak tidak terima ketika tanaman itu disebut berasal dari Vietnam. Terlebih lagi, sebaran tumbuhan yang sama banyak ditemukan di Pulau Sumatera.
 
"Oh, ada begitu? Jangan ngomong itu dari Vietnam, kalo begitu," ucapnya.
 
Megawati berada di rumah kaca kaktus dan rumah anggrek dalam kunjungan kerja jajaran BRIN ke Kawasan Sains dan Teknologi, Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali.
 
Presiden Kelima Indonesia itu disambut oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya hingga Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
 
Sebelum Megawati hadir, sejumlah Dewan Pengarah BRIN telah terlebih dahulu tiba, yakni Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN Sri Mulyani dan Suharso Monoarfa. Lalu, Anggota Dewan Pengarah BRIN Emil Salim dan Bambang Kesowo.
 
Selain itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian juga terlihat hadir di lokasi acara tersebut.

Baca juga: BRIN teliti genetik tanaman lokal untuk diversifikasi pangan

Baca juga: Peneliti BRIN ungkap ragam manfaat kelor bagi tubuh manusia

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2023