Quito (ANTARA News) - Sedikitnya 18 orang suku Amazon tewas dalam serangan yang nampaknya merupakan serangan balas dendam terhadap satu kelompok suku yang bermusuhan di Ekuador, kata seorang pemimpin pribumi, Kamis.

Mengutip seorang yang ikut ambil bagian dalam serangan itu, Gilberto Nenquimo yang berbicara di kota tenggara Puyo, mengatakan kepada AFP diantara orang-orang yang tewas terdapat lelaki tua dan perempuan, serta anak-anak yang belum diketahui jumlahnya.

Menurut pemimpin Huaorani, beberapa anggota klan menyerang permukiman klan Taromenane selama akhir pekan sebagai pembalasan atas kasus penusukan terhadap seorang pemimpin Huaorani dan isterinya pada 5 Maret.

Pada Rabu, Ketua Huaorani Ekuador Cahuetipe Yeti mengatakan, para penyerang juga membawa dua gadis Taromenane ke satu komunitas Huaorani.

Nenquimo, wakil ketua kelompok Yeti, mengatakan bahwa para pemimpin Huaorani telah melakukan pembicaraan dengan para penyerang agar kedua gadis yang berusia antara delapan dan sembilan tahun itu akan dikembalikan ke klan mereka untuk menghindari pembalasan lebih lanjut.

Jenis serangan ini sering terjadi di antara suku-suku di sekitar Taman Nasional Yasuni.

Satu serangan 2003 diduga dilakukan oleh klan Huaorani terhadap permukiman Taromenane menewaskan 23 wanita dan anak-anak.

Tidak ada angka resmi pada kedua suku, namun Nenquimo memperkirakan jumlah mereka secara bersama sekitar 200 orang.


Penerjemah : Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013