Sleman (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suswono menegaskan alasan keamanan pangan dalam negeri dapat menjadi strategi untuk mencegah membanjirnya impor produk pertanian dan hortikultura.

"Dengan alasan keamanan pangan dalam negeri, sebenarnya kita bisa membatasi impor produk pangan," kata Suswono pada peresmian Gedung Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pasokan buah lokal sebenarnya sangat banyak dan memadahi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.

"Impor buah lokal di Indonesia tidak lebih dari 10 persen produksi buah di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, melimpahnya buah lokal harus diimbangi peningkatan konsumsi buah lokal oleh masyarakat Indonesia.

"Pertumbuhan produksi buah lokal semakin meningkat dari tahun ke tahun, pada 2011 peningkatan produksi buah lokal mencapai 18,23 persen dengan total volume lebih dari 18 juta ton," katanya.

Suswono mengatakan, peningkatan kegemaran mengkonsumsi buah lokal dan pengawasan produk buah-buahan yang masuk ke Indonesia akan dapat mengurangi membanjirnya buah impor.

"Satu-satunya instrumen agar memproteksi produk dalam negeri atas membanjirnya produk impor ke Indonesia adalah dengan menyakinkan bahwa produk yang masuk ke Indonesia tidak layak dengan alasan keamanan pangan," katanya.

"Untuk memasukkan buah manggis ke Australia butuh waktu enam tahun karena mereka menuntut factor keamanan pangan yang akan dikirim. Kita juga bisa melakukan hal yang sama untuk memproteksi produk pertanian dari luar negri masuk ke Indonesia di era pasar bebas ini," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013