Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Senin pagi ditutup melemah, tertekan merosotnya rupiah dan bursa regional. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 6,792 poin atau 0,53 persen menjadi 1.283,372. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 1,689 poin atau 0,59 persen ke posisi 282,977. Saham yang turun 47 dibanding yang naik 20 dan 39 tidak berubah harganya. Transaksi yang terjadi 5.231 kali dengan volume 276,102 juta saham dan nilai Rp385,396 miliar. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, dalam prediksinya, melemahnya rupiah dan keengganan para investor untuk masuk ke pasar akibat menunggu hasil pertemuan FOMC (Komite Pasar Terbuka AS) pada pekan ini telah menekan perdagangan saham di bursa. Dengan turunnya Wall Street pada Jumat pekan lalu yang diteruskan anjloknya bursa regional telah menekan beberpa saham di BEJ. Penurunan Bank Mandiri (BMRI) dan Astra Internasional (ASII) telah memisu tekanan jual sebagian besar saham, sehingga indeks mengalami koreksi. Lima saham yang mencatat koreksi terbesar adalah Astra Agro (AALI) anjlok Rp250 menjadi Rp6.450, ASII terkoreksi Rp250 ke level Rp9.350, Lion Mesh (LION) merosot Rp100 ke posisi Rp1.400, Petrosea (PTRO) melemah Rp100 ke Rp6.450 dan Unilever (UNVR) turun Rp75 menjadi Rp3.975. Sedangkan lima saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah Gas Negara (PGAS) menguat Rp200 menajdi Rp11.100, Tempo Scan Pasific (TSPC) melonjak Rp100 ke level Rp6.450, Gudang Garam (GGRM) terdongkrak Rp50 ke posisi Rp9.300, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menguat Rp25 ke Rp3.100 dan Tigaraksa (TGKA) naik Rp25 menjadi Rp250. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006