Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro mengharapkan figur menteri keuangan baru memiliki kemampuan memadai dalam bidang fiskal dan ekonomi makro.

"Istilahnya tidak perlu belajar lagi, karena waktu tinggal 1,5 tahun," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Bambang mengharapkan calon menteri keuangan mampu beradaptasi secara cepat dalam merumuskan kebijakan terkait anggaran, terutama dalam penyusunan APBN 2014 dan APBN-Perubahan 2013.

Sedangkan kemampuan teknis dan pengalaman dibutuhkan, karena menteri keuangan harus bisa menyelamatkan perekonomian nasional, tidak hanya berbicara mengenai upaya menjaga defisit anggaran.

"Kalau fiskal saja nanti sangat sempit karena hanya bicara bagaimana cara menyelamatkan anggaran bukan menyelamatkan ekonomi. Soal subsidi BBM kan bukan hanya anggaran, karena kestabilan ekonomi juga penting," ujarnya.

Bambang mengatakan menteri keuangan baru tidak harus berasal dari lingkungan internal Kementerian Keuangan, asalkan calon tersebut memiliki persyaratan dalam bidang fiskal dan ekonomi makro.

"Saya pikir tidak harus internal, yang penting bisa langsung menangkap esensinya dan jangan sama sekali (orang) baru," ujarnya.

Saat ini, sejumlah nama muncul untuk menjadi menteri keuangan yang baru, antara lain Kepala BKPM Chatib Basri, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany, dan Gubernur BI Darmin Nasution.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo segera mengundurkan diri, setelah terpilih sebagai Gubernur BI periode 2013-2018 menggantikan Darmin Nasution yang habis masa jabatannya pada Mei mendatang.

Agus Martowardojo terpilih melalui hasil penghitungan suara atau voting secara tertutup di Komisi XI DPR RI pada Selasa (26/3). Saat itu sebanyak 46 anggota menyatakan setuju, tujuh orang menolak dan satu abstain.  (S034/E008)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013