London (ANTARA News) - Paolo Di Canio berjanji tetap berhati dingin dengan menjaga perilakunya sebaik mungkin  karena ia menyadari bahwa jabatan sebagai manajer Sunderland seakan berada duduk di "kursi panas".

Di Canio yang disebu-sebut sebagai pribadi "kontroversial" tidak ingin menunjukkan reaksi berlebihan dengan kekalahan tim asuhannya 1-2 dari Chelsea dalam laga lanjutan Liga Inggris (Premier League) di Stamford Bridge, Minggu (7/4).       

Chelsea berhasil membungkam Sunderland 2-1 pada lanjutan Premier League di Stamford Bridge, Minggu (7/4/2013). Dua dari tiga gol tersebut merupakan gol bunuh diri Cesar Azpilicueta (45) dan Matthew Kilgallon (47).

Di Canio yang telah dua tahun memoles Swindon melukiskan jabatan barunya di Sunderland sebagai tugas sarat resiko. Manajemen dari kubu Sunderland mempunyai pertimbangan bahwa Di Canio punya potensi mendongkrak gengsi "The Black Cats".

Di Canio mengakui bahwa tekanan dan suhu pertandingan di Liga Inggris demikian tinggi. Terlebih setelah ia disebut-sebut pernah memberi salam bergaya fasis, sebagaimana dikutip dari AFP.

Di Canio yang pernah membela Lazio dan menjadi striker West Ham itu dibayangi oleh "memori lama" yang berbau politis itu. Sampai-sampai ia menggelar jumpa pers untuk menjelaskan soal itu.

"Ketika anda menjadi manajer maka anda harus tahu tanggungjawab akan banyak hal. Anda kerapkali harus berhati-hati," katanya juga.

Penerjemah:
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2013