Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan, pergantian Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) DIY dari Brigjen Pol Sabar Rahardjo kepada Brigjen Pol Haka Astana merupakan mutasi biasa.

"Saya kira ini jangan dikatakan pencopotanlah, ini mutasi biasa dan semua terus berjalan," kata KApolri seusai memimpin serah terima jabatan (sertijab) enam Kapolda di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri di Jakarta, Senin.

Mutasi yang dilakukan untuk meningkatkan performa kinerja, termasuk yang lama bertugas dan sesuai pengembangan karir artinya itu sesuatu yang wajar bagian daripada dinamika organisasi, katanya.

"Kepada Kapolda DIY yang baru tentunya masih punya tugas menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah Lapas Cebongan dan kita kerja sama dengan penyidik POM dan tentunya ada hasil dari Laboratorium Forensik," kata Timur.

Sementara itu, Brigjen Pol Sabar Rahardjo menanggapi soal pergantian dirinya sebagai Kapolda DIY, mengatakan, pergantian itu merupakan hal yang wajar mengingat ia sudah sepuluh bulan menduduki jabatan tersebut, dan tidak terkait dengan tragedi Lapas Cebongan.

"Saya dipindahkan itu, merupakan hal yang biasa saja. Jadi tidak ada hal yang sangat spesial itu tidak ada," kata Sabar.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013