Jakarta (ANTARA) - Presiden Federation Internationale de Gymnastique (FIG) Morinari Watanabe saat bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo di Jakarta, Jumat, meminta Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.

"Kami meminta kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah World Championship (artistik) pada 2025," kata Watanabe seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.

Watanabe meminta secara langsung kepada Menpora Dito untuk mewujudkan permohonan itu sambil memberikan proposal terkait ajang tersebut.

"Target kami nantinya semoga bisa mengadakan training center di Indonesia dan selanjutnya bisa melangsungkan Kejuaraan Dunia pada 2025," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Watanabe sekaligus mengundang Menpora Dito untuk menghadiri Parkour Asia Tour yang akan berlangsung di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (12/8).

Baca juga: Rencana Menpora jadikan senam olahraga wajib di sekolah tuai dukungan

Menpora Dito pun menyambut hangat permintaan Watanabe terkait Kejuaraan Dunia 2025. Selanjutnya Menpora Dito akan mendiskusikan hal itu dengan para pemangku kepentingan di Tanah Air.

"Terima kasih atas tawaran untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Artistik ini. Indonesia memiliki sarana olahraga yang bagus dan kita memang siap jika ada potensi untuk menjadi tuan rumah di berbagai cabang olahraga," kata Menpora Dito.

Sambutan senada juga diberikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati.

Selain meminta bantuan pemerintah untuk mendukung terlaksananya kejuaraan tersebut di Indonesia, Ita juga memberi informasi terkini mengenai atlet-atlet binaan PB Persani yang dipersiapkan untuk berkompetisi di luar negeri.

"Untuk tahun ini kejuaraan dunia akan berlangsung di Belgia pada September. Semoga dua atlet kita bisa meraih hasil maksimal di sana," pungkasnya.

Baca juga: Persani jaring bibit pesenam melalui Indonesia Gymnastics Open 2023
Baca juga: China dominasi perolehan medali senam artistik di Universiade Chengdu

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2023