Medan (ANTARA News) - Sebanyak 15 orang mayat korban Kapal Motor (KM) Surya Makmur Indah yang tenggelam di Perairan Pulau Mursala dan Bintana Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut berhasil ditemukan oleh tim SAR di sekitar perairan Madina. Komandan Pangkalan TNI-AL (Danlanal) Sibolga, Letkol Laut (P) Djaka Santoso, ketika dihubungi ANTARA News dari Medan, Senin malam, mengatakan mayat yang ditemukan tersebut dalam keadaan tidak utuh dan sudah membusuk, karena sudah lima hari berada di tengah laut. "Mayat yang ditemukan oleh tim SAR itu bukan dalam satu tempat, melainkan berpencar-pencar, antara lain di perairan Sikara-Kara, perairan Natal di daerah Kabupaten Madina," katanya. Mayat yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan oleh KRI.Teuku Umar, KM.Gilimanuk, KAL.Mansalar, dan Kapal Polisi Sadewa yang melakukan pencaharian sejak pagi pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB sore di perairan Madina. Menurut Santoso yang juga Ketua Tim SAR, ke-15 mayat yang ditemukan itu, terdiri atas delapan orang pria, empat wanita, dan tiga orang anak-anak. Dengan demikian jumlah mayat yang ditemukan hingga Senin malam (26/6) pukul 21.00 WIB mencapai 16 orang. Ia menjelaskan, sebelumnya satu mayat ditemukan tim SAR di Perairan Sikara-Kara, Minggu sore (25/6) pukul 16.00 WIB, dan jenazahnya telah diangkut oleh KM. Surya Makmur ke Pelabuhan Sambas Sibolga. Ketika ditanya jumlah korban selamat yang berhasil dievakuasi tim SAR, Santoso mengatakan, sebanyak 95 orang dari 224 jumlah penumpang dan anak buah kapal (ABK). "Tim SAR masih akan terus melakukan pencaharian korban kapal yang tenggelam yang belum ditemukan," katanya. Kapal KM.Surya Makmur Indah dari Pelabuhan Sambas Sibolga tujuan Pelabuhan Gunung Sitoli itu, tenggelam di perairan Mursala dan Bintana, Tapanuli Tengah, Sumut, Kamis pagi (22/6) pukul 05.30 WIB setelah dihantam badai dan ombak besar setinggi lima meter. Kapal kayu tersebut dibuat pada tahun 2004 di Bangan Siapi-api Provinsi Riau, dengan menelan biaya mencapai Rp1,2 milyar, mampu mengangkut penumpan mencapai 208 orang, dan berkekuatan 104 ton. Kapal tersebut dinahodai oleh Osbin Naibaho warga Sibolga.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006