Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak ke area positif, naik 21 poin menjadi Rp9.735 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp9.756 per dolar AS.

"Pemerintah telah menerbitkan global bond untuk pertama kalinya pada tahun 2013 dengan total nilai tiga miliar dolar AS dan mengalami kelebihan permintaan sebanyak 4,2 kali, kondisi itu menjadi salah satu pemicu nilai tukar domestik menguat," kata ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih.

Ia menjelaskan surat utang itu terdiri atas 1,5 miliar dolar AS untuk tenor 10 tahun dengan kupon 3,34 persen dan 1,5 miliar dolar AS untuk tenor 30 tahun dengan kupon 4,63 persen.

Komposisi pembeli dari tenor 10 tahun teralokasi 50 persen investor AS, 20 persen Uni Eropa (UE), 13 persen Indonesia, dan sisanya 17 persen Asia di luar Indonesia.

Sementara pembeli tenor 30 tahun teralokasi 56 persen investor AS, 27 persen UE, empat persen Indonesia, dan sisanya Asia di luar Indonesia, kata dia.

"Dari sisi tipe investor sebagian besar berasal dari manajer investasi, diikuti bank, dan asuransi. Proses settlement dilakukan pada tanggal 15 April mendatang. Efek settlement itu akan membuat nilai tukar rupiah menguat," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013