Muara Teweh (ANTARA News) - Distribusi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah hingga Maret 2013 telah mencapai 280 ton dari kebutuhan sebanyak 5.471,70 ton.

"Minimnya pupuk subsidi yang diserap karena pemberian pupuk pada April-September 2013 terbatas sebab diperkirakan terjadi musim kemarau," kata Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Barito Utara, Yudi Eldovi Rakhman di Muara Teweh, Selasa.

Ia mengatakan, ratusan ton pupuk yang disalurkan selama Januari-Maret 2013 ke petani, yakni urea 68,5 ton dan NPK Pelangi 150,5 ton, NPK Phonska 26 ton, SP-36 terealisasi 35 ton, ZA dan pupuk organik belum ada realisasinya.

Diperkirakan, meningkatnya permintaan pupuk bersubsidi akan terjadi pada Oktober 2013 hingga Maret 2014, karena akan dibuka selain lahan padi sawah juga padi ladang seiring mulainya musim hujan.

Untuk sementara, permintaan pupuk masih belum ada lonjakan dan ribuan ton pupuk bersubsidi yang diperlukan para petani untuk sementara jenis urea sebanyak 1.472,73 ton, superphos (SP-36) 884,59 ton, NPK 2.898 ton, ZA 108,89 ton dan organik 107,49 ton.

Pupuk bersubsidi itu dimanfaatkan untuk tanaman pangan khususnya di sentra padi, perkebunan rakyat baik karet maupun kelapa sawit, hortikultura, peternakan dan budi daya perikanan.

"Meski pasokan pupuk untuk pertanian banyak dipakai petani kelapa sawit, namun setiap tahun banyak yang tidak terserap," katanya

Harga eceran tertinggi (HET) 2013 sesuai Peraturan Gubernur Kalteng untuk pupuk bersubsidi jenis urea Rp1.800 per kilogram, SP-36 Rp2.000/kg, ZA Rp1.400/kg, NPK Rp2.300/kg dan organik Rp500/kg.

Pada 2012 sebanyak 1.637,9 ton pupuk bersubsidi dari berbagai jenis untuk kebutuhan enam sektor di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini tidak terserap, karena rendahnya permintaan petani.

Pewarta: Kasriadi
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013