Jambi, (ANTARA News) - Badak dan Harimau Sumatra yang selama ini sebagai satwa dilindungi berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang meliputi Provinsi Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu dan Sumatra Barat punah diburu. Jarang sekali kini ditemukan Badak dan Harimau Sumatra berkeliaran di TKNS, kawasan hutan yang luasnya sekitar 1,3 juta hektar dan selalu menjadi perhatian dunia, ucap seorang staf Kantor TNKS kepada ANTARA di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Selasa (27/6). Dikatakannya, Badak dan Harimau Sumatra yang pernah menjadi satwa kebanggaan TNKS, nyaris tidak ada lagi berkeliaran karena sejak beberapa tahun lalu terus diburu oleh para pemburu profesional untuk dijual ke luar negeri. Kulit harimau dan cula badak harganya cukup mahal di dunia, sementara petugas sulit untuk menghadang para pemburu karena luasnya TNKS dan terbatasnya tenaga petugas di Dinas Kehutanan yang ditempatkan menjaga TNKS. Keberadaan TNKS yang wilayahnya berada di empat provinsi itu, menurut staf Kantor TNKS Kerinci juga "terancam" hancur akibat penebangan liar yang terjadi di berbagai lokasi hutan, terutama pencurian kayu dan pembukaan ladang serta kebun. Penebangan kayu dan pembabatan hutan di dalam TNKS dilaporkan meningkat dalam sepuluh tahun terakhir, bahkan lokasi perbukitan digunduli untuk dijadikan perkebunan atau perladangan tanpa izin dari pengelola TNKS.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006