Istanbul (ANTARA) - Para atlet asal Turki, yang berpartisipasi dalam Pesta Olahraga Universitas Sedunia Musim Panas (Universiade) Federasi Olahraga Universitas Internasional (FISU) di Chengdu, China, berbagi kesan-kesan tak terlupakan tentang penyelenggaraan acara, makanan, dan pesona rakyat China.

Ali Tekin, seorang pelatih Wushu, mengatakan bahwa acara berjalan sempurna dan dia berterima kasih kepada rakyat China yang telah menggelar acara seperti itu.

"Menurut saya, acara itu sukses besar. Saya berbicara atas nama Turki dan mungkin juga yang lainnya, mereka semua merasa penyelenggaraannya sangat sukses," kata Tekin.

Dia juga menilai infrastruktur dan layanan selama di Chengdu berjalan baik. Tekin menyebutkan bahwa salah satu bagian yang paling mengesankan adalah hidangan yang disajikan sesuai dengan lidah para atlet yang memiliki beragam selera.

"Ada restoran halal untuk umat Islam. Ada masakan Asia, masakan Eropa, dan masakan internasional lainnya. Jadi, semua orang bisa menemukan apa yang mereka inginkan," katanya.
 
Peraih medali emas Tim Turki merayakan setelah final ralay 4x400m atletik putra pada FISU Summer World University Games ke-31 di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, pada 6 Agustus 2023. (ANTARA/Xinhua/Wang Xi)


Dia juga mengatakan bahwa para atlet Turki tidak akan pernah melupakan kebaikan dan keramahtamahan yang ditunjukkan oleh rakyat China.

"Rakyat China sangat ramah. Anda bisa lihat mereka senang menerima tamu," sebut Tekin mengingat kenangan manis yang dia dapat dari seorang pelajar China tingkat SMA dan persahabatannya tulus.

Saat tim Turki sedang berjalan di sekitar pusat perbelanjaan, seorang murid SMA mendekati mereka dan bertanya apakah dia bisa berjalan bersama mereka.

"Saudara pelajar SMA, berbicara dalam bahasa Inggris, menunjukkan beberapa tempat kepada kami. Kami bertukar alamat dan mengundangnya ke Turki. Dan jika dia berkunjung, saya akan menjamunya di sini karena saya punya seorang putra yang masih kecil. Oleh karena itu, persaudaraan yang kami bicarakan terjalin tidak hanya antara atlet dan atlet, tetapi antara atlet dan setiap orang di wilayah itu," tutur Ali Tekin.

Sementara itu, seorang atlet Wushu bernama Berna Tut memuji kualitas Universiade Chengdu.

"Mereka memikirkan segalanya. Semuanya diatur dengan sempurna, dari waktu tidur kami hingga pertandingan. Kami tidak perlu melakukan pekerjaan tambahan apa pun. Kami hanya harus berkonsentrasi pada kompetisi," kata Tut.

Dia juga memiliki kenangan yang tak terlupakan tentang rakyat China.

"Saat itu, kami pergi keluar bersama teman-teman kami di bawah guyuran hujan. Seorang saudara asal China yang lewat kemudian menyodorkan payungnya kepada kami dan menyuruh kami menggunakannya. Saya rasa itu pengalaman yang sangat menyentuh hati. Dia memilih basah kehujanan demi kami," ujar Tut.

Dia pun akan selalu mengingat keramahan rakyat China.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023