Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Puluhan petugas gabungan bersama warga bahu-membahu melakukan upaya pemadaman kebakaran yang kembali melanda kawasan hutan di lereng Gunung Kiai Pleret, Desa Biting, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa.

Menggunakan peralatan sederhana seperti daun basah, karung/kain basah, parang serta cangkul, mereka mencoba memadamkan api dengan cara menimbun ataupun memukuli titik-titik api agar tidak semakin menjalar ke sekitarnya.

Namun karena areal yang terbakar cukup luas, ditambah kondisi medan yang menanjak membuat tim gabungan dan warga kewalahan.

"Informasinya api sudah mulai muncul sejak Senin (14/8) kemarin. Banyaknya bahan yang mudah terbakar ditambah angin yang kencang membuat api cepat menyebar dan menghanguskan hutan seluas dua hektare, " kata Kapolsek Badegan AKP Haryono.

Hingga Selasa sore, kepulan asap masih terpantau di sekitar lereng Gunung Kiai Pleret.

Baca juga: Hutan jati di kawasan RPH Cepukan KPH Ngawi terbakar
Baca juga: Kawasan hutan di TN Gunung Rinjani Lombok terbakar
Asap terlihat mengepul di kawasan hutan lindung lereng Gunung Kiai Pleret, Desa Biting, Ponorogo, Selasa (15/8/2023). ANTARA/HO-Polsek Badegan 


Tim BPBD dibantu regu Damkar Ponorogo juga terlihat turun tangan membantu upaya pemadaman kebakaran di hutan lindung tersebut.

"Kebakaran Ini juga mengancam sumber air warga yang berada di kawasan hutan lindung tersebut," katanya.

Kepala Desa Biting, Bambang Warsito mengatakan, sejumlah satwa liar seperti burung merak, ayam hutan, babi hutan serta hewan lain terganggu dengan adanya kebakaran hutan tersebut.

Bahkan ada sejumlah hewan liar yang mati terpanggang dalam peristiwa kebakaran ini.

"Saat ini masih kami terus pantau bagaimana agar api tidak menyebar, karena titik api terdekat dengan pemukiman warga sekitar 200 meter," katanya.

Baca juga: BPBD sebut Karhutla capai 1.437 hektare di Kalimantan Selatan
Baca juga: Kabut asap, Pemkot Pontianak terapkan belajar online TK hingga SMP
Baca juga: Pantau karhutla, Danrem 042/Gapu pimpin patroli sepeda motor di Jambi

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023