Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab Bandung), Jawa Barat mulai membangun Pasar Sehat Banjaran, di Kecamatan Banjaran untuk mengedepankan dan mengembangkan pasar rakyat sehingga dapat membantu mengembangkan para pelaku usaha mikro kecil di  daerah itu sekaligus menjadi simpul roda ekonomi masyarakat.

"Pengembang dengan pedagang dan pemerintah daerah bersepakat untuk memulai pembangunan Pasar Sehat Banjaran ini," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna saat pencanangan tiang pancang pasar itu di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Pasar Sehat Banjaran, kata Dadang, dibangun pada lahan seluas 16.133 meter persegi ini merupakan milik Pemkab Bandung dan direncanakan dibangun tiga lantai, terdiri dari 997 kios dan 632 lapak.

Dadang tak merinci berapa nilai anggaran untuk pembangunan pasar itu.

Dadang mengatakan bahwa pembangunan pasar dengan terminal merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan, sehingga dalam proses pembangunan maupun penataannya perlu ada komunikasi antara pemerintah dengan pihak pengembang pembangunan pasar.

Baca juga: Pemkab Bandung mediasi pedagang dan pengembang Pasar Banjaran

"Terminal menjadi salah satu pusat masyarakat berkumpul juga, sehingga terminal tetap harus ada sebagai prasarana sarana masyarakat untuk melakukan aktivitas," katanya.

Dadang juga mengingatkan bahwa Kabupaten Bandung merupakan daerah pemasok bagi Provinsi Jawa Barat, sehingga perkembangan pembangunan yang dilakukan di wilayah ini akan berdampak cukup signifikan terhadap perkembangan Jabar.

"Oleh karena itu, kami terus melakukan upaya mengembangkan potensi yang ada. Mulai dari sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, perindustrian, perdagangan, pariwisata dan sektor lainnya," kata Dadang.

Dadang menyebutkan di antara sekian banyak, sektor pembangunan, sektor perindustrian dan perdagangan menduduki peringkat kedua teratas.

Oleh karenanya, pengembangan sektor ini dalam skala lokal, regional, nasional maupun internasional, dengan model transaksi konvensional, modern maupun memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk perdagangan elektronik terus diperhatikan, tak ketinggalan juga UMKM.

Baca juga: Pasar Kreatif Bandung tembus omzet Rp6,7 miliar di Juli 2023

Kolaborasi ​​​​​​
Pasar tradisional sebagai lapak jualan UMKM secara konvensional, ucap Dadang, memiliki peran yang sangat dominan karena di tempat itu tersedia kebutuhan pokok dan barang penting lainnya dengan sistem transaksi pembeli dan penjual berinteraksi secara langsung.

"Karenanya kami kembangkan pasar rakyat ini agar para pelaku usaha mikro kecil terbantu dan menjadikannya simpul roda perekonomian masyarakat," kata Dadang.

Dadang mengungkapkan Pasar Banjaran ini merupakan salah satu pasar milik Pemkab Bandung yang akan dibangun dan dikelola oleh PT Bangun Niaga Perkasa (BNP).

Meski dikelola swasta, Dadang menegaskan pembangunan dan pengelolaan pasar ini bukan swastanisasi tapi kolaborasi antara pemerintah, badan usaha, warga pedagang, para pembeli, aparat setempat dan warga masyarakat sekitar.

"Kolaborasi seperti ini telah sukses diterapkan di Pasar Sehat Cicalengka dan Pasar Sehat Soreang, yang saat ini telah mendapatkan sertifikasi SNI pasar rakyat. Saya berharap Pasar Banjaran ini yang berikutnya," kata Dadang.

Baca juga: Pemkab Bandung-pedagang berdamai terkait proyek Pasar Banjaran

Sementara itu, Direktur Utama PT Bangun Niaga Perkasa Engkus Kusnadi mengatakan pihaknya menargetkan September 2024, Pasar Sehat Banjaran ini bisa diresmikan pada September 2024.

"Selama masa pembangunan, para pedagang ditempatkan di tempat penampungan berdagang sementara di Alun-alun Banjaran untuk pedagang komoditas kering, sedangkan pedagang komoditas basah ditempatkan di bekas tempat penampungan sampah," tambahnya.


Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2023