New York (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Pemerintah Suriah mendekati kesepakatan mengenai penyelidikan internasional penggunaan senjata kimia di Suriah, kata seorang pejabat senior PBB.

"Sekarang ini kami sedang menunggu kesepakatan akhir dengan Suriah, dan kami sangat dekat dengan itu," kata Angela Kane, Wakil Tinggi PBB untuk Urusan Perlucutan Senjata, dalam wawancara dengan Kantor Berita Xinhua.

Kane saat ini sedang melakukan pembahasan dengan Pemerintah Suriah dan membuat pengaturan guna mengirim satu misi untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia --yang disampaikan Suriah kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Maret.

Prancis dan Inggris juga menyampaikan surat kepada Ban untuk meminta dia menyelidiki dua peristiwa lagi mengenai kemungkinan penggunaan senjata kimia.

Melalui proses PBB yang disebut Mekanisme Sekretaris Jenderal (SGM), yang diciptakan berdasarkan resolusi Sidang Majelis Umum 20 tahun lalu, Ban dapat menunjuk satu tim untuk menyelidiki tuduhan satu negara anggota mengenai penggunaan senjata kimia.

Satu tim kecil telah terbentuk, termasuk ilmuwan Swedia Ake Sellstrom dan para pejabat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

"Yang tidak mudah ialah situasi keamanan saat ini di negeri tersebut. Saya memberikan penghormatan besar kepada para ilmuwan ini, mereka telah sepakat menjadi bagian dari misi ini, sebab saya kira itu bukan tanpa resiko. Jelas itu saat yang sulit," kata Kane.

SGM tidak memiliki mandat untuk menyelidiki siapa yang menggunakan senjata kimia jika ada bukti penggunaan senjata itu. 

Kane mengatakan jika memang ada bahan kimia yang telah digunakan, ia berharap misi tersebut akan berfungsi sebagai penghalang bagi pihak mana pun untuk menggunakannya.


Penerjemah : Chaidar Abdullah

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013