Beijing (ANTARA) - Para peneliti China memberikan pengetahuan baru tentang sejarah iklim regional di Provinsi Yunnan, China Barat Daya, melalui analisis ilmiah terhadap lingkar pohon tahunan di wilayah tersebut.

Penelitian tersebut diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology.

Para peneliti dari Taman Botani Tropis Xishuangbanna (Xishuangbanna Tropical Botanical Garden/XTBG), yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China, mengumpulkan sampel Tsuga dumosa, salah satu spesies pohon lokal tertua, dari kawasan Gunung Wuliang di Yunnan tengah.

Para peneliti kemudian menyusun kronologi lebar lingkar pohon Tsuga dumosa dan menganalisis korelasinya dengan faktor iklim. Mereka menemukan bahwa ketersediaan kelembapan selama musim semi hingga awal musim panas merupakan faktor kunci yang membatasi pertumbuhan pohon tersebut di kawasan Gunung Wuliang.

Berdasarkan analisis, penelitian ini mengungkap fluktuasi kekeringan pada skala antartahunan dan antardekade di Yunnan tengah, serta peningkatan kejadian kering atau basah ekstrem dalam beberapa dekade terakhir.

Selain itu, 11 tahun kekeringan ekstrem teridentifikasi di kawasan ini selama dua abad terakhir, dengan sebagian besar di antaranya terkonfirmasi oleh bukti sejarah.

"Penelitian ini membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tren dan pola perubahan iklim regional dalam skala 100 tahun," kata Fan Zexin, seorang peneliti di XTBG.

"Penelitian kami juga menyoroti potensi dendroklimatik dari spesies pohon konifer yang tumbuh di daerah subtropis dan kemampuannya dalam menangkap sinyal hidroklimat (hydroclimate signal) regional," tutur Fan. Fan menambahkan bahwa penelitian tersebut memberikan informasi penting untuk mengevaluasi perubahan iklim jangka panjang di kawasan ini.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Sella Panduarsa Gareta
COPYRIGHT © ANTARA 2023