Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Hanura Miryam S. Haryani mengatakan  kinerja DPR yang "molor" akibat kurang banyaknya perempuan yang duduk di kursi DPR.

"Saat ini hanya 17 persen perempuan di DPR, dan menurut penelitian, 85 persen dari seluruh perempuan di DPR memiliki kinerja tinggi dan berkualitas mumpuni," ujar Miryam S Haryani di Jakarta, Kamis.

Yani mengatakan, predikat DPR yang kurang baik secara langsung berimbas pada anggota perempuan, yang sebetulnya banyak yang memiliki kinerja baik.

"Contoh, perempuan punya pendidikan yang tinggi misalnya S2. Kedua, kami juga datang tepat waktu saat rapat, yang banyak telat itu laki-laki. Yang saya sayangkan, imbas buruk ini kurang blow up media," kata Yani.

Untuk itu, lanjut Yani, dia mendukung aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait 30 persen keterwakilan perempuan dalam Daftar Calon Legislatif Sementara (DCS).

Menurut Yani, dalam merekrut perempuan, parpol perlu mempertimbangkan kualitas dan integritas calon, bukan hanya untuk memenuhi persyaratan KPU tersebut.

"Tanpa kualitas, akhirnya mereka hanya duduk dan diam saja sebagai wakil rakyat, perempuan harus berfikir bahwa mereka menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat yaitu pengawasan, legislasi dan budgeting," kata Yani.

Ia berharap, parpol dapat mengoptimalkan organisasi perempuan internal partai untuk melakukan pengkaderan dan mempertimbangkan kualitas.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013