Pacitan (ANTARA News) - Tiga orang nelayan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dilaporkan hilang, diduga mereka terseret arus laut ke arah timur.

"Sejak berangkat Selasa (9/4) kemarin tiga warga saya tidak kunjung kembali. Keberadaan mereka sejauh ini juga belum terdeteksi oleh nelayan lain karena memang gelombang air pasang selama beberapa hari terakhir cukup tinggi," tutur Kepala Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Wiwit Peni, Kamis.

Tiga nelayan yang dilaporkan hilang tersebut masing-masing bernama Sariman, Tusimin dan Dukut, semuanya warga Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku.

Lazimnya, kata Peni, nelayan melaut tidak lebih dari sehari. Selain alasan tradisi, kapal dan peralatan yang dimiliki nelayan setempat tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas pelayaran (melaut) hingga berhari-hari.

"Nelayan sini biasanya berangkat melaut malam, paginya sudah kembali," terangnya.

Kerabat maupun sesama nelayan di sekitar Pantai Watukarung mengaku mengetahui keberadaan ketiganya, karena sejak melaut Selasa (9/4) malam hingga saat ini belum terlihat di lokasi pendaratan ikan.

Sejumlah nelayan menduga Dukut dan kawan-kawan terbawa arus laut yang memiliki ketinggian gelombang sekitar 2,5 meter ke arah timur.

"Informasinya mereka terbawa arus ke arah timur. Kemungkinan ke arah Prigi (Kabupaten Trenggalek). Tetapi sampai kini informasi dari sana (Prigi) juga belum ada," kata seorang nelayan.

Pasca hilangnya tiga nelayan itu, sejumlah warga bersama nelayan lain ikut melakukan pencarian.

Selain menyisir pantai, mereka juga berupaya memperluas pencarian sampai ke tengah, tetapi sampai berita ini ditulis upaya pencarian nihil.

Kepala Satuan Polisi Perairan (Kasat Polair) Pacitan, Bripka Endro Wibowo mengkonfirmasi, pihaknya saat ini masih terus berupaya melakukan pencarian dan berkoordinasi dengan jajaran satpolair di wilayah timur.

"Personil sudah kita terjunkan untuk membantu mencari keberadaan tiga nelayan Watukarung," terangnya.

Endro mengatakan jika saat ini kondisi perairan di selatan Kabupaten Pacitan tak terlalu buruk dan berbahaya untuk aktivitas menangkap ikan nelayan.

Hanya saja arusnya cukup kuat dan mengarah ke timur, sehingga ada kemungkinan ketiganya terdampar hingga ke pelabuhan atau wilayah kabupaten tetangga.

"Kami belum dapat memastikan apakah para nelayan itu kapalnya terseret arus atau mengalami kecelakaan laut," ujarnya. (ANT)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013