London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (16/8/2023), memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,44 persen atau 32,76 poin menjadi menetap di 7.356,88 poin.

Indeks FTSE 100 merosot 1,57 persen atau 117,51 poin menjadi 7.389,64 poin pada Selasa (15/8/2023), setelah berkurang 0,23 persen atau 17,01 poin menjadi 7.507,15 poin pada Senin (14/8/2023), dan jatuh 1,24 persen atau 94,44 poin menjadi 7.524,16 poin pada Jumat (11/8/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan induk perbankan dan asuransi Inggris yang berbasis di Edinburgh, Skotlandia, NatWest Group PLC anjlok 3,08 persen; serta perusahaan pengelola portal real estat dan situs web properti terbesar di Inggris Rightmove PLC jatuh 2,61 persen.

Sementara itu, dikutip dari Xinhua, Admiral Group PLC, sebuah perusahaan jasa keuangan yang menyediakan layanan asuransi mobil melambung 7,23 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan yang mengoperasikan rantai toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan santai bermerek JD Sports Fashion PLC meningkat 2,84 persen; serta perusahaan peritel diskon barang dagangan umum yang menjual produk elektronik hingga perlengkapan rumah tangga B&M European Value Retail SA naik 1,70 persen.

Baca juga: Saham Jerman berakhir positif, indeks DAX 40 bertambah 0,14 persen
Baca juga: Saham Prancis kembali jatuh, indeks CAC 40 merosot 0,10 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka lebih rendah karena inflasi tetap tinggi


Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023