Demak (ANTARA News) - Ketinggian genangan banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, semakin bertambah, sehingga masyarakat yang mengungsi juga bertambah.

Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Joko Sari di Demak, Kamis, ketinggian genangan banjir di beberapa desa yang dilanda banjir, seperti di Kecamatan Wedung dan Mijen memang bertambah hingga beberapa centimeter.

Ketinggian genangan air di beberapa lokasi, katanya, memang bervariasi hingga lebih dari satu meter. Jebolnya tanggul Sungai Wulan di Desa Mijen, Kecamatan Mijen, mengakibatkan banjir melanda tujuh desa.

Sebanyak tujuh desa tersebut, yakni Mijen, Jleper, Ngelo Kulon, Pecuk, dan Pasir (Kecamatan Mijen) serta Jetak dan Jungsemi (Kecamatan Wedung).

Sebetulnya, kata dia, warga Desa Jetak dan Jungsemi yang mengungsi tidak banyak, namun kemudian bertambah setelah ketinggian genangan juga meningkat.

Pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi itu, sedangkan sebelumnya telah dikirim bantuan logistik ke sejumlah lokasi pengungsian.

Bantuan logistik, katanya, tidak hanya berasal dari BPBD Demak, melainkan BPBD Jateng, Dinsos Demak, PMI, dan pihak swasta. Sebelumnya, kata dia, dikirimkan pula beras sebanyak dua ton.

Jumlah personel BPBD Demak yang diterjunkan, katanya, 31 orang, sebanyak 19 orang di antaranya merupakan PNS dan 12 lainnya anggota satuan tugas.

"Semua personel BPBD Demak memang diterjunkan, karena memiliki fungsi komando," katanya.

Ia menjelaskan dalam penanganan banjir tersebut dibutuhkan bantuan berasal dari instansi lain, seperti kepolisian, TNI, dan PMI.

Camat Mijen Sugiyarto membenarkan bahwa ketinggian genangan banjir di beberapa desa memang meningkat, sedangkan warga Desa Pecuk yang sebelumnya tidak mengungsi, saat ini ikut mengungsi ke tetangga yang belum tergenang banjir.

Jumlah keluarga di desa tersebut, katanya, mencapai 552 keluarga, sedangkan warga yang mengungsi untuk sementara baru sebagian kecil.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013