Salah seorang warga yang rumahnya terendam banjir, Iman (35) mengatakan banjir hampir melanda rumah satu kampung yang diperkirakan mencapai ratusan rumah.
"Ada ratusan KK (kepala keluarga) di daerah sini yang rumahnya terendam banjir," katanya.
Banjir dengan ketinggian lutut orang dewasa itu mulai menerjang permukiman padat penduduk, Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung tersebut sekitar pukul 19.30 WIB.
Warga yang sudah memprediksi akan terjadi banjir langganan pada musim hujan itu langsung mengamankan barang seperti peralatan elektronik, kasur dan kursi agar tidak terendam air.
"Kalau disini hujan gede terus daerah lain di Bayongbong juga hujan, kemudian sungai meluap, warga sudah siap-siap mengamankan barang," kata korban banjir lainnya, Rahmat Hidayat.
Warga lainnya, Jaenudin (65) mengatakan bencana banjir tersebut bukan yang pertama kali dalam kurun waktu tahun 2013.
Meskipun tembok pembatas sungai sudah dibangun cukup tinggi, kata Jaenudin, tetap saja air sungai meluap menerjang permukiman penduduk.
"Daerah sini memang sering banjir, sekalipun tembok di sungai sudah ditambah tinggi masih saja banjir, apalagi solokan juga airnya ikut naik," katanya.
Sementara itu, hingga pukul 22.00 WIB genangan air masih terlihat. Sejumlah warga masih bertahan di rumahnya masing-masing sambil mengamankan barang dalam rumah agar tidak terendam air.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013
