Jakarta (ANTARA News) - Banking Journalist Academy (BJA) 2013, program kerja sama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dengan Permata Bank, mendorong upaya meningkatkan kualitas liputan jurnalis bidang ekonomi perbankan.

Ketua AJI Indonesia, Eko Maryadi pada inaugurasi Banking Journalist Academy 2013 di Jakarta, Kamis mengatakan, jurnalis generasi baru belum memiliki pengalaman meliput atau menulis laporan jurnalistik mendalam mengenai isu-isu spesifik dunia perbankan.

"Sebagai organisasi jurnalis yang mendorong kompetensi, profesionalisme dan etika peliputan, program BJA 2013 menawarkan inovasi baru pengembangan dunia jurnalistik Indonesia." ujarnya.

Program BJA, lanjut Eko, menawarkan kepada peserta modul pelatihan terencana, nara sumber kompeten di bidang perbankan dan fellowship dalam bidang perbankan. 

Kursus singkat selama dua bulan membekali para jurnalis dengan pemahaman isu perbankan, dan keterampilan peliputan serta penulisannya di media.

Executive Vice President, Head of Corporate Affairs PermataBank, Leila Djafaar, mengharapkan program BJA 2013 memunculkan jurnalis handal di bidang perbankan. 

"Saya berharap program BJA kerja sama AJI-Permata Bank dapat membantu memenuhi kebutuhan para jurnalis yang handal dalam bidang tersebut," ujarnya.

BJA, lanjut Laela, adalah bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dalam mewujudkan komitmen Permata Bank memajukan dunia pendidikan tanah air. 

"Kami gembira BJA 2013 yang diselenggarakan untuk pertama kalinya ini mendapat tanggapan yang positif dari komunitas jurnalis, praktisi maupun akademisi," katanya.

Dalam BJA angkatan pertama ini, terpilih 18 peserta hasil seleksi dari puluhan jurnalis di kawasan Jabodetabek yang mendaftar.

Program BJA berlangsung di Jakarta sejak Januari sampai Februari 2013, meliputi materi perbankan maupun etika jurnalistik. Selama dua bulan, para peserta mengikuti 17 sesi yang berlangsung tiap Selasa dan Jumat.

"Para peserta umumnya bergairah dengan metode pendidikan interaktif yang tercermin dari frekuensi kehadiran peserta yang hampir full. Para fasilitator juga kompeten dan memiliki kinerja bagus. Terlatih sebagai pemateri di kelas, mereka sepenuh hati berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada peserta," ujar mentor BJA 2013, Hasudungan Sirait.

Pada akhir kursus, para jurnalis media online dan cetak nasional ini mengumpulkan tugas akhir berupa tulisan mendalam.

Dari 18 peserta, akhirnya hanya 14 peserta yang berhasil lolos hingga akhir program dan mereka menghasilkan karya tulis yang dituangkan ke dalam sebuah buku BJA yang diluncurkan bersamaan pada saat malam inaugurasi.

Tugas akhir 14 peserta diseleksi para mentor dan tim BJA. Kriteria penilaian meliputi daya tembus nara sumber, ketepatan pada deadline, akurasi dan keberimbangan.

Selain penilaian jurnalistik, tim juri BJA juga menilai keaktifan peserta, kemampuan menyerap materi, upaya perbaikan, serta kedisiplinan selama program berlangsung.

Dewan Juri menetapkan tiga peserta terbaik program BJA 2013 yakni: Grace Dwitiya Amianti (Investor Daily), Stella Anastassia Sipahutar (The Jakarta Post), dan Stefanus Arif Setiaji (Bisnis Indonesia). Sedangkan Suci Sekarwati (Koran Jakarta) terpilih sebagai The Most Improved Student of BJA 2013. (R022/S025)

Pewarta: Desy Saputra
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013