Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), mencanangkan perkebunan kakao di Kecamatan Sekatak dan saat ini terdapat 21 hektare area telah ditanami bibit.

“Terdapat potensi hingga 80 hektare lagi yang dapat dikembangkan di tiga desa di Kecamatan Sekatak,” kata Bupati Bulungan Syarwani di Tanjung Selor, Jumat.

Beberapa hari lalu Bupati Bulungan Syarwani menyerahkan bantuan bibit kakao kepada sejumlah kelompok tani (poktan) setempat yakni Maspul, Tawu Mulia, Tunas Mekar Desa Pungit, Pentian Sejahtera Desa Pentian, serta Kalembuku Desa Maritam.

Bupati Syarwani mengatakan Pemkab Bulungan mengupayakan tiga desa yaitu Desa Pungit, Desa Bengara, dan Desa Petian, di Kecamatan Sekatak diintegrasikan sebagai kawasan perkebunan dan ekowisata.

Selain Kakao, menurut dia, lahan kawasan juga berpotensi ditanami buah lengkeng, rambutan, dan durian. Kawasan perkebunan itu juga memiliki landskap sungai berbatu dan perbukitan yang letaknya tidak jauh dari akses jalan.

Baca juga: AS promosikan produksi kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia
Baca juga: 28 ton bubuk kakao Indonesia tembus pasar India dan Turki


Untuk diketahui Pemkab Bulungan mempunyai visi “Mewujudkan Kabupaten Bulungan yang Berdaulat Pangan, Maju dan Sejahtera”.

Bupati Syarwani mengatakan kedaulatan pangan tidak semata beras, namun dalam arti luas termasuk tanaman buah-buahan.

Ia mengingatkan penanaman produk pertanian harus sesuai dengan kondisi lahan yang ada dan tidak boleh dipaksakan seragam karena 74 desa/kelurahan di Bulungan memiliki jenis lahan yang berbeda-beda.

“Jadi di satu desa ini cocoknya ditanam padi, mungkin di desa lain cocoknya merica, kemudian di desa lainnya cocok ditanami kakao, sehingga produk yang dihasilkan nanti betul-betul menjadi produk unggulan desa,” ucap Bupati Syarwani.

"Saat ini di Desa Sekatak Pungit sudah tertanam 17 ribu bibit kakao, sebagian sudah panen dan sebagian masih masa pertumbuhan,” kata Kepala Desa Sekatak Pungit, Kesdi Siung, di Bulungan, Jumat.

Kesdi Siung meyakini bantuan bibit dari pemerintah daerah (pemda) itu membuat petani semakin bersemangat mengembangkan kakao.

Baca juga: Harga biji kakao periode Juli 2023 menguat 4,91 persen
Baca juga: Penjabat Gubernur bertekad kembangkan kakao di Sulbar

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2023