Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta, Jumat sore, relatif stabil di tengah minimnya insentif segar untuk mendongkrak rupiah.

Rupiah ditransaksikan pada 9.710 per dolar AS, hanya menguat satu poin dari posisi penutupan hari sebelumnya 9.711 per dolar AS.

Setelah melemah pada hari sebelumnya, hari ini rupiah relatif stabil disokong faktor melemahnya dolar AS setelah The Federal Open Market Committee (FOMC) menyisalkan bahwa bank sentral AS akan melanjutkan program pembelian obligasi hingga pemulihan ekonomi sesuai target.

"FOMC yang mensinyalkan The Fed masih akan melanjutkan program pembelian obligasi hingga pemulihan ekonomi sesuai dengan target," ujar analis Trust Securities, Reza Priyambada.

Sementara dari dalam negeri, lanjut dia, sebagian pelaku pasar menilai tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 5,75 persen tidak sepadan untuk menghadapi inflasi yang masih cukup tinggi.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan penentuan kebijakan BI rate tahun ini tampaknya masih menunggu keputusan pemerintah mengenai bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang rencananya segera diumumkan.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (12/4) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah nilainya menjadi Rp9.710 dibanding posisi sebelumnya Rp9.6882 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013