“Kami berharap ke depan radio ini sudah dapat kembali berfungsi untuk memberikan berita pembangunan serta edukasi pemilu kepada masyarakat yang berada di kampung-kampung,” kata Kepala Diskominfo Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon di Sentani, Sabtu.
Menurutnya, kebakaran yang terjadi pada 17 Agustus 2023 dan menghanguskan radio pemda akan menjadi catatan tersendiri guna melakukan evaluasi.
“Kita akan mencari terobosan baru untuk bagaimana dapat mencegah segala sesuatu sebelum peristiwa terjadi,” ujarnya.
Gustaf menyebut jumlah kerugian yang dialami atas musibah kebakaran ini berkisar ratusan juta rupiah sehingga ini harus menjadi perhatian bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura.
“Jumlah kerugian pasti di angka ratusan juta, karena alat dan bangunan radio itu sangat mahal harganya,” kata Gustaf.
Baca juga: DPRD harap motif kebakaran kantor KPUD Jayapura segera terungkap
Oleh karena itu ia berharap ada dukungan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI untuk dapat membatu membangun dan menyediakan peralatan radio yang baru.
“Saya harap Bapak Menteri Kominfo dan bapak Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) dapat membangun dan memberikan alat-alat radio baru untuk pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dia menjelaskan permintaan itu untuk pelayanan informasi yang aktual kepada masyarakat baik tentang terjadi kini maupun akan datang.
“Kita harus memberikan edukasi sebelum pemilu sehingga masyarakat di wilayah yang jauh dapat mengetahui tahapan-tahapan yang akan dilalui,” katanya.
Kabupaten Jayapura terdiri dari 19 distrik, lima kelurahan, dan 139 kampung yang berada di wilayah pesisir maupun lembah sehingga beberapa tempat harus berbatasan dengan Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Baca juga: Diskominfo Jayapura lakukan sidak pastikan jumlah pelanggan TV digital
Baca juga: Khofifah manfaatkan radio sampaikan kebijakan pemda secara masif
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2023
